Baca juga: Cara Memaksimalkan Kinerja AC Saat Cuaca Panas, Dijamin Bikin Dingin
Negara bagian yang didatangi adalah negara bagian Victoria dan New South Wales (NSW) beserta dua universitas ternama di kedua negara bagian tersebut yang terbiasa memberikan masukan teknis dari penyusunan dan pembaruan kebijakan-kebijakan, yaitu RMIT Melbourne dan University of New South Wales (UNSW).
“Sosialisasi bangunan dan rumah yang ramah lingkungan dengan indikator hemat energi dan rendah karbon sudah gencar dilakukan di beberapa negara bagian di Australia, termasuk di negara bagian Victoria dan NSW," ungkap Edward Abdurrahman, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.
Di tingkat pusat, Pemerintah Federal Australia menerbitkan kebijakan mengenai Sustainable Buildings (Gedung Berkelanjutan) yang kemudian diturunkan ke masing-masing negara bagian disesuaikan dengan keadaan dan kondisi fisik kota-kota didalamnya dan kesiapan masyarakatnya.
"Penyusunan kebijakan ini baik pusat maupun negara bagian dibantu oleh pemangku kepentingan kunci yaitu asosiasi industri, jasa konstruksi, komunitas berkelanjutan, gedung hijau council, akademisi, dan praktisi”, ucap Edward.
Baca juga: 10 Cara Membuat Rumah Sejuk Saat Cuaca Panas, Tak Perlu AC
Maharany menyatakan, ketiga elemen dari SBCC, yaitu UPI-akademisi, Tatalogam Group-industri dan bisnis, dan Kementerian PUPR-pemerintah diharapkan dapat bersinergi dalam penyusunan rekomendasi standar untuk produk lembaran baja lapis warna atau cat dengan kriteria Solar Reflectance Index (SRI) optimal di Tanah Air.
"Yang mana hal ini akan membantu peningkatan utilisasi industri baja lapis nasional dan meningkatkan nilai TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) dalam penggunaannya pada kegiatan konstruksi," ungkap dia.
Selanjutnya, imbuh Maharany, diharapkan adanya penyusunan prototipe rumah reflektif surya berbasis kebijakan bangunan hijau dan cerdas yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia yang dapat mendemonstrasikan wujud bangunan/rumah modular yang ramah lingkungan, berkelanjutan (rendah karbon, hemat energi, lebih adem, less to zero waste), kuat, cepat bangun, ringan, ramah gempa, dan ekonomis.