E-coli dapat menyebabkan penyakit parah, seperti diare, infeksi saluran kemih, penyakit pernapasan, dan infeksi aliran darah, sementara Salmonella menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Untuk kedua bakteri tersebut, kelompok orang tertentu lebih berisiko terkena penyakit parah atau fatal.
Menurut CDC, anak-anak di bawah usia lima tahun, orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, dan wanita hamil, menjadi kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi terkena bakteri tersebut.
Segera menemui dokter jika Anda mengalami diare atau muntah yang berlangsung lebih dari dua hari, tinja berdarah, demam lebih dari 38 derajat Celsius atau tanda-tanda dehidrasi, termasuk sedikit atau tidak buang air kecil, rasa haus berlebihan, mulut sangat kering, pusing. atau sakit kepala ringan, atau urine sangat gelap.
Baca juga: Setelah Dicairkan, Bolehkah Daging Sapi Disimpan Kembali di Freezer?
Menyimpan daging di kulkas memang dibolehkan, tapi jangan menyimpan daging matang di kulkas terlalu lama dengan harapan daging masih aman dikonsumsi.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), bahkan daging yang disimpan dengan benar pun tidak akan tetap baik untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Namun, umur simpan daging matang di kulkas ini bervariasi berdasarkan jenisnya. USDA mengatakan sosis yang dimasak dapat bertahan dengan aman di kulkas bersuhu 4,4 derajat Celsius atau lebih dingin selama satu minggu.
Daging atau unggas matang lainnya hanya akan bertahan selama tiga hingga empat hari di kulkas.
“Batas waktu yang singkat untuk makanan yang disimpan di kulkas akan membantu menjaga makanan tersebut agar tidak rusak atau berbahaya dikonsumsi,” jelas badan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.