Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Pakaian Bekas agar Bebas Kuman dan Harum

Kompas.com - 05/09/2023, 08:06 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli pakaian bekas atau thrifting bisa menjadi cara menghemat uang sekaligus menjaga lingkungan hidup.

Pakaian bekas yang dibeli di toko baju bekas atau garage sale menawarkan harga sangat murah dengan kondisi masih bagus serta layak pakai. 

Baca juga: Suhu Air Penting untuk Mencuci Pakaian, Ini Alasannya

Namun, sebelum mengenakannya, penting mencuci pakaian bekas untuk mengurangi paparan bakteri, jamur, dan serangga berbahaya yang mungkin menempel serta mengharumkan kembali.

Pasalnya, sebagian besar barang yang ditemukan di toko-toko barang bekas dan obral barang bekas sudah pernah dipakai.

Untuk pakaian thrifting yang masih baru, mencucinya sebelum dipakai dapat membantu menghilangkan sisa pewarna dan perawatan kimiawi lainnya.

Untungnya, mencuci opkaian bekas membutuhkan perlengkapan yang sama dengan membersihkan pakaian yang sudah ada di lemari Anda. 

Dilansir dari The Spruce, Selasa (4/9/2023), berikut cara mencuci pakaian bekas agar bebas kuman dan harum. 

Baca juga: Kenapa Pakaian Bernoda Setelah Dicuci di Mesin Cuci? Ini 5 Penyebabnya

Ilustrasi mencuci pakaian di mesin cuci. SHUTTERSTOCK/ASLYSUN Ilustrasi mencuci pakaian di mesin cuci.
Alat dan bahan 

  • Mesin cuci atau wastafel besar.
  • Pengering otomatis, jemuran, atau rak pengering.
  • Setrika atau pengukus pakaian. 
  • Detergen.
  • Penghilang noda berbasis enzim.
  • Pembersih cucian.
  • Pemutih oksigen.
  • Perlengkapan cuci kering rumah. 
  • Baking soda.
  • Cuka putih suling. 

Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Pemutih pada Pakaian, Gunakan Cuka

Baca label perawatan 

Bahkan sebelum Anda membeli pakaian bekas, bacalah label perawatannya untuk memberi tahu Anda kandungan serat kain dan instruksi pembersihan.

Selain itu, label perawatan memberi tahu Anda apakah barang tersebut dapat dicuci atau harus dicuci kering.

Jika pakaian berlabel "hanya cuci kering atau dry clean", mungkin tidak sepadan dengan biayanya. Namun, sebagian besar pakaian berlabel "disarankan dicuci kering atau dry cleaning" dapat dicuci dengan tangan.

Pakain bertekstur, seperti mantel atau jas, harus dicuci kering dan tidak boleh mencucinya sendiri. Apabila pakaian thrifting tidak memiliki label tersebut, cobalah mencari tahu cara perawatannya melalui internet atau media sosial.   

Baca juga: Cara Mengatasi Pakaian yang Menyusut Saat Dicuci

Cuci kering atau dry clean jika diperlukan

Ilustrasi mencuci pakaian wol.Shutterstock/ezhenaphoto Ilustrasi mencuci pakaian wol.
Selanjutnya, cara mencuci pakaian bekas adalah mencuci kering atau dry clean. Pakaian bertanda "hanya untuk dry clean" harus dibawa ke binatu sebelum dikenakan meski terlihat bersih.

Jika pakaian thrifting memiliki noda, tunjukkan pada petugas binatu dan beritahukan bahwa Anda tidak tahu apa penyebabnya. Sebagian besar pembersih dapat dengan cepat menentukan apakah noda tersebut dapat dihilangkan.

Mencuci tangan

Mencuci dengan tangan adalah cara paling aman mencuci pakaian bekas pertama kalinya. Jika label pada pakaian bertuliskan "cuci secara terpisah sebelum dipakai," ini artinya warna pakaian mudah luntur. 

Mencuci dengan tangan akan membantu menghilangkan beberapa pewarna berlebih, tetapi pastikan memeriksa air bilasannya.

Jika warna masih tertinggal di dalam air, lanjutkan mencuci pakaian bekas tersebut secara terpisah atau dengan warna serupa. Mungkin diperlukan beberapa kali pencucian untuk menghilangkan sisa pewarna dan mencegah kerusakan pada kain lainnya. 

Baca juga: Selain Pakaian, 6 Barang Ini Dapat Dicuci dengan Mesin Cuci

Menghilangkan noda dan mencerahkan kain

Jika pakaian thrifting memiliki noda, tangani secepat mungkin. Gunakan penghilang noda berbasis enzim dan gosokkan pada area yang terkena noda dengan jari atau sikat berbulu halus. Biarkan penghilang noda bekerja selama 10 menit sebelum mencuci pakaian bekas. 

Untuk memutihkan dan mencerahkan kain yang dapat dicuci, campurkan pemutih berbahan dasar oksigen ke dalam air dingin dengan mengikuti petunjuk label pakaian.

Rendam pakaian dan biarkan terendam selama empat jam (semalaman tidak masalah), lalu mencuci pakaian bekas seperti biasa.  

Baca juga: Air Panas Vs Air Dingin, Mana yang Lebih Baik untuk Mencuci Pakaian?

Sanistasi pakaian (jika diinginkan)

Ilustrasi mencuci pakaian dengan tangan.SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO Ilustrasi mencuci pakaian dengan tangan.
Mencuci atau dry cleaning pakaian biasanya akan menghilangkan serangga atau bakteri yang menempel di kain, terutama jika Anda mengeringkan pakaian dengan pengering otomatis bersuhu tinggi.

Namun, jikaingin menambahkan lapisan sanitasi lain, tambahkan pembersih pakaian ke dalam cucian sebelum mencuci pakaian bekas. 

Ikuti praktik binatu standar

Cara mencuci pakaian bekas sama dengan pakaian baru, seperti mencegah noda, menyortir pakaian berdasarkan warna dan jenis kain, menggunakan detergen berbasis enzim, memperhatikan suhu air, dan menggunakan siklus mesin cuci dan pengering yang tepat. 

Baca juga: Seberapa Sering Harus Menjemur Pakaian di Luar Ruangan?

Menghilangkan bau menyengat

Pakaian bekas yang masih baru mungkin memiliki bau menyengat dari parfum, produk pembersih beraroma, atau tempat penyimpanan yang pengap.

Jika bau tetap ada setelah pakaian bekas dicuci, rendam pakaian thrifting semalaman di wastafel atau ember berisi air hangat dan 236 mililiter baking soda sebelum dicuci kembali.

Tambahkan 236 mililiter cuka putih suling ke dalam siklus pembilasan untuk membantu menghilangkan sisa detergen atau pelembut kain pada serat yang mungkin menahan aroma.

Biarkan pakaian bekas yang baru dicuci mengering di tempat berangin dan lakukan tes penciuman terakhir sebelum dikenakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com