4 Penyebab Anjing Gemetar, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com -  Sebagian anjing pernah mengalami gemetar, bahkan meski cuaca sedang tidak dingin. Hal ini umum terjadi pada raa anjing kecil, seperti Chihuahua.

Pada kondisi tertentu, anjing gemetar bisa menjadi hal biasa, tetapi juga tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. 

Dikutip dari The Spruce Pets, Rabu (16/7/2023), berukut sejumlah penyebab anjing gemetar.

Baca juga: Bukan Kantuk, Ini 5 Penyebab Anjing Menguap

Cuaca dingin

Shutterstock/Kwadrat Ilustrasi anjing Weimaraner.

Jika anjing peliharaan gemetar tidak berhenti setelah Anda menghangatkannya, periksakan ke dokter hewan untuk memastikan tidak ada hal lain yang terjadi.

Baca juga: Bukan Hanya Sakit, Ini Alasan Anjing Sering Gemetar

Tanda kelemahan atau cedera otot

Pernahkah Anda berolahraga terlalu keras sehingga otot sedikit bergetar? Hal yang sama dapat terjadi pada anjing. Gemetar adalah gejala umum dari rasa sakit, cedera, atau kelemahan.

Periksakan ke dokter hewan jika kaki anjing peliharaan bergetar setelah latihan berat atau disertai penurunan tingkat aktivitas.

Anda mungkin mendapati getaran otot semakin parah jika menyentuh area tersebut, mencoba meregangkan atau memijatnya, dan melatihnya. Banyak anjing yang gemetar karena rasa sakit atau kelemahan juga akan terlihat stres.

Baca juga: Mengapa Anjing Sangat Menyukai Usapan Perut?

Ketakutan, kegembiraan, atau kecemasan

Shutterstock/Eudyptula Ilustrasi anjing Bichon frise.

Meski hal ini disebabkan kegembiraan, ada baiknya mencari bantuan untuk mengajari anjing merasa rileks.

Dalam hal ini, pertimbangkan menemui ahli perilaku hewan atau anjing bersertifikat untuk mempelajari cara membantu sahabat bulu merasa lebih rileks dalam situasi menggairahkan.

Obat-obatan untuk perilaku mungkin direkomendasikan untuk anjing peliharaan jika tampaknya prosedur untuk mengubah perilaku tidak banyak membantu.

Baca juga: 6 Penyebab Anjing Menatap Dinding, Kenapa?

Penyakit atau alasan medis

Terakhir, penyebab anjing gemetar adalah masalah medis, seperti distemper, penyakit syaraf, kalsium darah rendah, dan gangguan kejang.

Pantau dengan cermat setiap perubahan perilaku, tingkat aktivitas, dan nafsu makan anjing peliharaan. Perhatikan pula frekuensi, bau, wujud, dan konsistensi kotoran serta air seninya. Segera periksakan ke dokter hewan jika merasa ada yang salah.