Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asmindo Terus Kembangkan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia di Pasar Domestik Maupun Global

Kompas.com - 29/01/2023, 20:38 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Untuk itu diperlukan sinerja antara UKM dengan industri besar yang bergerak di bidang industri permebelan dan kerajinan serta dukungan berbagai pihak terkait lainnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, kontribusi industri mebel terhadap perolehan devisa negara adalah sebesar USD 2,88 miliar.

Angka tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 32,71 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD 2,17 miliar.

Negara tujuan ekspor mebel Indonesia, diungkap Dedy, masih didominasi oleh negara-negara pasar tradisional, yaitu Amerika Serikat, Jepang, dan negera-negara Eropa, seperti Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis.

"Karena itu guna memperluas akses pasar mebel dan kerajinan di pasar global, maka Asmindo mulai mengincar pasar ekspor di negara-negara non tradisional, dengan membangun kerjasama dan mengembangkan pasar pasar alternatif di kawasan Asia dan Afrika," ujarnya.

Kedua kawasan tersebut, kata Dedy, memiliki potensi pasar yang cukup baik dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan daya beli masyarakatnya yang terus tumbuh.

Baca juga: 4 Tips Mengatur Furnitur di Ruangan dengan Banyak Jendela

Selain pasar ekspor, Asmindo juga akan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pasar domestik yang juga sangat potensial sehingga terjadi keseimbangan antara pasar ekspor dan domestik.

Hal ini mengingat ada sekitar 270 juta penduduk Indonesia, yang mana ini potensi pasar yang sangat besar.

"Jangan sampai peluang ini digarap oleh negara kompetitor lain," tegas Dedy.

Karena itu, program kerja Asmindo ke depan akan mulai berkonsentrasi dalam menggarap pasar domestik yang ada, sekaligus tetap membidik peluang pasar ekspor.

"Bagaimanapun, pasar domestik masih besar, apalagi dengan maraknya pembangunan, baik apartemen, hotel, maupun bangunan perkantoran di sejumlah daerah yang pasti membutuhkan banyak produk-produk mebel dan kerajinan," ucapnya.

Diakui Dedy, ada tantangan besar yang masih dihadapi Asmindo dalam melakukan pengembangan industri mebel dan kerajinan nasional.

Baca juga: 7 Cara Menghadirkan Furnitur di Kamar Tidur Kecil

Tantangan itu adalah ketersediaan bahan baku, inovasi desain produk untuk konsumen internasional dan kreasi kesesuaian selera pasar, kompetensi sumber daya manusia, serta teknologi tepat guna.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Asmindo akan melakukan beberapa upaya, seperti melakukan MoU dengan Perum Perhutani dan melaksanakan program inkubator wirausaha bekerjasama dengan BEDO, yakni berupa program pelatihan dan pendampingan untuk para eksportir pemula.

Kemudian mereka akan melakukan MoU dengan Real Estate Indonesia (REI) guna meningkatkan pemasaran, khususnya produk UKM di pasar domestik melalui pengisian produk mebel dan kerajinan UKM pada program rumah bersubsidi.

Selanjutnya, menyelenggarakan Asminro Craft Festival, untuk membantu pemasaran produk-produk UKM melalui fasilitasi penyediaan galeri (permanent showroom) untuk pasar retail dan lain-lain.

"Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif solusi dan mampu menjawab tantangan yang ada. Sehingga impian kemajuan industri permebelan dan kerajinan nasional dapat segera tercapai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com