Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Proyek Infrastruktur, Laba Bersih PP Presisi Naik 34,5 Persen

Kompas.com - 01/11/2022, 13:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Laba bersih PT PP Presisi Tbk dilaporkan meningkat 34,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 144,5 miliar pada akhir September 2022. Pada periode sebelumnya tahun lalu, laba bersih perseroan mencapai Rp 107, miliar.

Seiring dengan peningkatan total ekuitas pada akhir September 2022 sebesar 4,2 persen dari Rp 2,9 triliun menjadi Rp 3,1 triliun. Pendapatan perseroan juga meningkat sebesar 40,1 persen (yoy) dari Rp 1,8 triliun pada September 2021 menjadi Rp 2,6 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut mayoritas berasal dari proyek-proyek infrastruktur maupun jasa pertambangan masing-masing sebesar 63,5 persen dan 27,3 persen. Ini seiring dengan fokus bisnis perseroan pada kedua lini bisnis civil work dan mining services.

Baca juga: Perusahaan Konstruksi Ini Raih Penghargaan Tata Kelola

Ilustrasi konstruksi, pekerja konstruksi. PIXABAY/DIMITRISVESTIKAS1969 Ilustrasi konstruksi, pekerja konstruksi.

Adapun untuk lini bisnis supporting, yaitu pada structure work, production plant dan rental equipment total kontribusi pendapatan sebesar 9,2 persen.

“Proyek-proyek infrastruktur tersebut terdiri dari Proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi, Proyek Jalan Tol Indrapura-Kisaran, Proyek Peningkatan Jalan Empunala, Proyek Bandara Kediri, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek Tol Cisundawu dan Proyek Kawasan Industry Batuta serta peningkatan kinerja operasional pada proyek-proyek jasa pertambangan salah satunya berasal dari Proyek Weda Bay," ujar Arif Iswahyudi, Direktur Keuangan dan Manrisk PP Presisi dalam siaran pers, Selasa (1/11/2022).

“Pendapatan dari segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp 72,6 miliar, lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp 32,6 miliar yang mana hal ini akan menambah optimisme dan kepercayaan diri kami sebagai sumber recurring income," imbuh Arif.

Ia mengungkapkan, perseroan juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of
consortium sebesar Rp 21,4 miliar pada kuartal III 2022.

Baca juga: Juni 2022, Perusahaan Konstruksi Ini Raup Kontrak Baru Rp 661,9 Miliar

“Total aset kami meningkat 10 persen dari sebesar Rp 7,02 triliun (31 September 2021) menjadi Rp 7,74 triliun (31 September 2022) seiring dengan pembiayaan capex pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung proyek jasa pertambangan. Beberapa rasio keuangan terutama untuk rasio leverage juga mengalami pergerakan," papar Arif.

Debt service ratio bergerak dari 1,13 pada 31 Desember 2021 menjadi 2,11 pada 30 September 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com