Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2022, 07:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber The Spruce

Ilustrasi ruang keluarga, karpet di ruang keluarga.SHUTTERSTOCK/FOLLOWTHEFLOW Ilustrasi ruang keluarga, karpet di ruang keluarga.

Studi dilakukan untuk mengetahui apakah kelembapan tinggi menyebabkan pertumbuhan jamur pada karpet.

Karpet dalam berbagai kondisi, baik baru, lama, kotor, dan bersih mengalami berbagai tingkat kelembapan. Para peneliti ingin melihat apakah kelembapan tinggi (didefinisikan sebagai 80 persen atau lebih) menyediakan inkubator jamur di karpet.

Baca juga: 6 Tips Merawat dan Membersihkan Karpet agar Tampak Baru Kembali

Yang mereka temukan adalah bahwa kotoran, lebih dari kelembapan, berkontribusi pada pertumbuhan jamur. Karpet yang sangat kotor atau bahkan kotor ringan, menghasilkan jauh lebih banyak jamur daripada karpet bersih jika terkena tingkat kelembapan yang sama.

Sederhananya, kelembapan tinggi ditambah kotoran sama dengan munculnya jamur.

Kotoran pada karpet menumbuhkan jamur karena dua alasan. Pertama, kotoran tersebut mengandung spora kapang. Kedua, kotoran itu sendiri mengandung uap air.

Kelembapan di dalam kotoran yang dikombinasikan dengan kelembapan lingkungan ruangan menyediakan tempat berkembang biak yang kondusif untuk jamur.

Baca juga: Cara Membersihkan Karpet dengan Alat dan Bahan Rumah Tangga

Lebih buruk lagi, kotoran adalah bahan higroskopis, yang berarti dengan mudah menyerap semua kelembapan yang tersedia, baik kelembaban sekitar atau kelembaban permukaan. Dengan kata lain, kotoran adalah magnet kelembapan.

Jika karpet cukup bersih, karpet sangat tahan terhadap pertumbuhan jamur meskipun dalam kondisi lembap. Dalam studi CRI, karpet nilon bersih menjadi sasaran suhu dan tingkat kelembapan yang tinggi, yakni 26 derajat celcius dengan kelembapan 80 persen, dan tidak ada pertumbuhan jamur yang terjadi.

Bahkan karpet bersih yang diketahui memiliki spora jamur aktif tidak mendukung pertumbuhan jamur tambahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com