Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Mencegah Jamur Berkembang di Karpet

JAKARTA, KOMPAS.com - Karpet berjamur adalah kondisi yang buruk dan harus dihindari. Menghilangkan jamur dari serat dan alas karpet bisa jadi sulit atau bahkan tidak mungkin.

Lebih buruk lagi, seperti dikutip dari The Spruce, Senin (7/3/2022), jamur sering muncul pertama kali di bagian belakang karpet yang tidak terlihat sampai berkembang dan sulit dihilangkan.

Dikatakan bahwa kelembapan adalah penyebab utama yang menyebabkan jamur pada karpet dan membersihkan karpet dari kelembapan akan mengatasi masalah jamur. Namun demikian, jamur pada karpet cukup mudah dikendalikan.

Sejumlah peneliti telah menemukan bahwa penyebab utama jamur pada karpet bukanlah kelembapan atau suhu, yakni kotoran.

Berikut beberapa cara mencegah jamur berkembang di karpet agar tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi Anda dan keluarga.

1. Cek kelembapan ruangan

Tingkat kelembapan 65 persen atau lebih rendah cenderung menjadi tingkat yang sempurna untuk menjaga karpet bebas jamur. Anda dapat menurunkan kelembapan di ruangan dengan menyalakan dehumidifier portabel.

Anda juga dapat memberikan aliran udara dengan membiarkan jendela dan pintu terbuka sesuai kebutuhan. Jangan membuka jendela jika kelembapan luar ruangan tinggi.

2. Jaga suhu ruangan

Suhu 26 derajat celcius ke atas dapat berkontribusi pada pertumbuhan jamur di karpet. AC portabel atau sentral dapat membantu suhu dan kelembapan karena menurunkan kelembapan saat mendinginkan udara.

3. Jaga kebersihan karpet

Sebuah studi ilmiah yang disponsori oleh Carpet and Rug Institute (CRI) memberikan gambaran yang lebih kompleks tentang bagaimana jamur tumbuh di karpet dan cara terbaik untuk menghindari masalah tersebut.

Studi dilakukan untuk mengetahui apakah kelembapan tinggi menyebabkan pertumbuhan jamur pada karpet.

Karpet dalam berbagai kondisi, baik baru, lama, kotor, dan bersih mengalami berbagai tingkat kelembapan. Para peneliti ingin melihat apakah kelembapan tinggi (didefinisikan sebagai 80 persen atau lebih) menyediakan inkubator jamur di karpet.

Yang mereka temukan adalah bahwa kotoran, lebih dari kelembapan, berkontribusi pada pertumbuhan jamur. Karpet yang sangat kotor atau bahkan kotor ringan, menghasilkan jauh lebih banyak jamur daripada karpet bersih jika terkena tingkat kelembapan yang sama.

Sederhananya, kelembapan tinggi ditambah kotoran sama dengan munculnya jamur.

Kotoran pada karpet menumbuhkan jamur karena dua alasan. Pertama, kotoran tersebut mengandung spora kapang. Kedua, kotoran itu sendiri mengandung uap air.

Kelembapan di dalam kotoran yang dikombinasikan dengan kelembapan lingkungan ruangan menyediakan tempat berkembang biak yang kondusif untuk jamur.

Lebih buruk lagi, kotoran adalah bahan higroskopis, yang berarti dengan mudah menyerap semua kelembapan yang tersedia, baik kelembaban sekitar atau kelembaban permukaan. Dengan kata lain, kotoran adalah magnet kelembapan.

Jika karpet cukup bersih, karpet sangat tahan terhadap pertumbuhan jamur meskipun dalam kondisi lembap. Dalam studi CRI, karpet nilon bersih menjadi sasaran suhu dan tingkat kelembapan yang tinggi, yakni 26 derajat celcius dengan kelembapan 80 persen, dan tidak ada pertumbuhan jamur yang terjadi.

Bahkan karpet bersih yang diketahui memiliki spora jamur aktif tidak mendukung pertumbuhan jamur tambahan.


4. Pasang karpet berbahan sintetis

Bahan karpet organik seperti wol lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur daripada karpet anorganik atau sintetis seperti nilon atau olefin.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/03/07/071200776/4-cara-mencegah-jamur-berkembang-di-karpet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke