Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Hal yang Perlu Diketahui tentang Sabun Natural

Kompas.com - 25/12/2021, 07:58 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan sabun natural semakin marak di kalangan masyarakat Indonesia.

Sebab, orang-orang mulai memahami bahwa penggunaan sabun berbahan dasar kimia tidak baik untuk kesehatan jangka panjang.

Baca juga: Cara Membuat Sabun Natural di Rumah, Bahannya Gampang Dibeli!

Founder Nunchi Studio, Nadia Priskila, menuturkan, perilaku inilah yang menyebabkan mereka mulai bergeser ke sabun natural.

“Kalau yang sering dipakai itu sabun komersial, yang dijual di pasaran. Biasanya, mengandung harsh chemical, synthetic leathering agent, juga chemical detergent,” jelas Nadia dalam acara live Instagram Kompas.com Kind of Life bertajuk “Hampers Gemes Gak Bikin Tongpes”, yang diadakan baru-baru ini.  

Baca juga: Simak, Ini Perbedaan Sabun Natural dan Sabun Komersial

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kind of Life (@my.kindoflife)

Sabun natural adalah sabun yang proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia dan terbuat dari minyak nabati, bukan hewani.

Bentuk, warna, dan wanginya pun semakin variatif guna menambah nilai estetika. Meski demikian, hal-hal tersebut tidak mengubah fungsinya sebagai pembersih tubuh.

Jika penasaran ingin mencobanya, tapi masih ragu, berikut sejumlah hal yang perlu diketahui tentang sabun natural, Sabtu (25/12/2021): 

Baca juga: Jangan Keliru, Sabun Natural Berbeda dengan Sabun Organik

Bisa dibikin sendiri di rumah

Ilustrasi sabun batangan alami. PIXABAY/SILVIARITA Ilustrasi sabun batangan alami.

Hal pertama yang perlu diketahui bahwa sabun natural bisa dibuat sendiri di rumah karena peralatan dan bahan yang dibutuhkan sangat mudah ditemukan di dapur.

Untuk peralatan, meliputi timbangan, sarung tangan, stik kayu, stik blender atau pengocok telur, serta wadah untuk adonan sabun dan wadah sabun yang akan dibekukan.

Untuk bahan-bahannya dasarnya, Nadia menuturkan bisa menemukannya di pasar swalayan. 

Baca juga: 5 Manfaat Memasang Bantal Bathtub bagi Kesehatan

“Bahan dasarnya gampang banget. Pertama, minyak. Bisa minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun. Ketiganya dikombinasikan,” ucap Nadia.

Minyak-minyak tersebut juga bisa diganti dengan minyak lain. Resep disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing. "Misal, cuma ada minyak sawit, bisa pakai itu saja. Fleksibel banget,” imbuh Nadia. 

Bahan lainnya, soda api atau sodium hidroksida, air yang sudah disuling, bubuk mika yang aman untuk kulit, serta larutan wewangian (fragrance) atau minyak esensial.

Baca juga: 7 Tips Tidak Biasa Membersihkan Kamar Mandi

Bisa menggunakan alternatif wewangian

Ilustrasi sabun batangan alami. PIXABAY/JUSSIAK Ilustrasi sabun batangan alami.

Wewangian adalah salah satu bahan dasar pembuat sabun natural. Kendati demikian, tidak semua orang memilikinya.

Sebagai alternatif, bisa menggunakan minyak esensial. 

“Tapi, minyak esensial murni, jangan beli di toko yang kurang bertanggung jawab. Sekarang banyak yang bilang minyak esensial mereka murni, tapi harga murah banget. Itu aneh. Perhatikan kandungannya, jangan perhatikan harganya saja,” tegas Nadia.

Baca juga: Simak, Cara Membersihkan Kepala Shower dengan Baking Soda

Proses pembuatannya tidak lama

Proses pembuatan sabun natural tidak memakan waktu lama. Hanya saja, kamu perlu mendiamkan air yang sudah disuling selama satu jam supaya dingin.

Selama periode menunggu, kamu bisa menyiapkan terlebih dulu bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Saat air suling sudah dingin, mulailah proses pembuatan sabun natural. 

Selama pembuatan, tidak ada patokan waktu, tapi lebih kepada tekstur dan apakah warna dengan adonan sabun sudah menyatu.

“Mengaduk (adonan sabun) tidak bisa dikasih indikator waktu, lebih lihat ke tekstur sampai agak kental. (Pencampuran warna dengan adonan sabun) diaduk sampai rata,” ujar Nadia.

Baca juga: 6 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memilih Jenis Bathtub

Proses pembekuan memakan waktu lama

Ilustrasi sabun natural.SHUTTERSTOCK / almaje Ilustrasi sabun natural.
Berbeda dengan proses pembuatan, proses pembekuan sabun natural memakan waktu lama. Sabun natural dibekukan dengan cara didiamkan pada ruangan dengan sirkulasi udara yang tidak lembap.

Kamu bisa memotong sabun pada tiga sampai empat hari setelah pembuatan, tapi baru bisa memakainya sebulan kemudian.

“Budget cukup murah karena bahan-bahannya, tapi proses nyuci (peralatan) dan nunggu keringnya yang makan waktu,” kata Nadia.

Baca juga: 5 Tips Mendekor Kamar Mandi Bernuansa Alam yang Sejuk dan Menenangkan

Desainnya tidak selalu polos

Sabun natural sudah tidak lagi terlihat polos. Kini, para pengrajin mulai mengkreasikan sabun dengan beragam warna dari bubuk mika.

Selain itu, bentuk potongan sabun natural juga mulai variatif serta wanginya beragam. Ada pengrajin sabun natural yang memungkinkan calon pelanggan untuk meminta wangi yang diinginkan. 

“Citra sabun natural cenderung polos. Orang kayak, ‘Oh ini natural?’. Padahal, enggak pakai bahan macam-macam, tapi pakai pewarna yang aman buat kulit desainnya, bubuk mika yang dipakai buat eyeshadow,” tutur Nadia.

Baca juga: Cara Membuat Pembersih Toilet dari Bahan Alami dan Menggunakannya

Beda dengan sabun komersial

Ilustrasi sabun natural.SHUTTERSTOCK / Ermolenko Aleksandra Ilustrasi sabun natural.
Sabun natural beda dengan sabun komersial karena bahan dasar sabun komersial adalah detergen. Sabun natural hanya menggunakan bahan yang mudah dikenali masyarakat seperti minyak sawit atau minyak kelapa.

Bahan lainnya yang dipakai adalah soda api atau sodium hidroksida. Namun,enurut Nadia, masyarakat tidak perlu takut akan bahan ini. 

Sebab, bahan tersebut dilarutkan di air suling atau air distilasi. Selain itu, soda api juga akan melalui proses saponifikasi ketika menjadi sabun.

Baca juga: 4 Alasan Toilet Tersumbat

Ramah di kulit

Menurut Nadia, sabun komersial dapat membuat kulit menjadi lebih kering, bahkan mengalami peradangan, terlebih mereka yang kulitnya sensitif dan kering.

Sabun natural cenderung membuat kulit menjadi lembap serta bisa disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing. 

“Tapi, untuk yang punya masalah kulit, enggak mungkin langsung sembuh karena ini hanya sabun. Tapi, sabun natural lebih lembut dan enggak bikin tambah gatal atau iritasi,” terangnya.

Baca juga: Shower dan Bathtub, Mana yang Terbaik untuk Kamar Mandi?

Tidak punya masa kadaluwarsa

Ilustrasi sabun natural.SHUTTERSTOCK / Svittlana Ilustrasi sabun natural.
Nadia mengungkapkan, sabun natural tidak memiliki masa kadaluwarsa. Hanya saja, wangi dan ukurannya tidak tahan lama jika penyimpanan dan penggunaannya tidak benar. 

“Enggak ada kadaluwarsa selama benar menyimpannya. Beberapa sabun saya sudah tiga sampai tahun, sejauh ini tidak mengeluarkan bau aneh, tapi memang wanginya menghilang,” tuturnya.

Baca juga: Cara Aman Hilangkan Jamur dari Plafon Kamar Mandi

Sabun natural bukan sabun organik

Sabun natural berbeda dengan sabun organik. Sebab, bahan-bahan dalam sabun organik harus memiliki sertifikat yang menyatakan bahwa terbuat dari bahan organik.

“Jadi, enggak bisa sembarangan bilang sabun organik, tapi enggak ada sertifikat. Bahan dasarnya harus bersertifikat (organik),” tegas Nadia. 

Sabun natural, kata Nadia, adalah sabun yang bahan-bahan pembuatnya tidak memiliki kandungan kimia. Namun, sabun natural tidak bisa disebut sabun organik karena bahan-bahan yang digunakan belum tentu organik meski tidak menggunakan bahan kimia. 

Baca juga: 4 Tips Mendekorasi Kamar Mandi dengan Warna-warna Mencolok

Efektif membasmi kuman

Ilustrasi sabun natural.SHUTTERSTOCK / LightField Studios Ilustrasi sabun natural.
Sabun natural yang terbuat dari bahan aneka minyak dapat membunuh kuman. Sebab, ujar Nadia, minyak kelapa berfungsi membersihkan dan menarik kotoran. 

“Tiga minyak yang digunakan (minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak sawit) punya fungsi masing-masing. Kenapa dikombinasikan, kita bikin resep ideal. Semua dapat dan kebagian dalam jumlah yang seimbang,” katanya.

Baca juga: 10 Manfaat Lain Sabun Batang, Tak Cuma untuk Membersihkan Diri

Aman untuk anak-anak

Kandungan yang dimiliki sabun natural baik untuk kulit tubuh, terlebih jika membuatnya sendiri berdasarkan kondisi kulit. 

Nadia mengatakan, sabun natural juga baik digunakan unuk anak-anak atau bayi yang kulitnya sensitif.

“Kita bisa perbanyak minyak zaitun karena sebagai agen pelembap. Makanya harus dipelajari fungsi masing-masing (bahan) supaya bisa dikreasikan,” pungkas Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com