Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Anjing Bisa Alami Buta Warna seperti Manusia? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 13/12/2021, 14:37 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber akc.org

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagian orang mungkin mengira bahwa anjing hanya bisa melihat warna hitam dan putih.

Namun, menurut American Kennel Club (AKC), Senin (13/12/2021), ada penemuan dan kesimpulan baru tentang anatomi dan perilaku anjing.

Temuan tersebut mengungkapkan bahwa anjing masih dapat melihat beberapa warna meski tidak bisa melihat warna yang sama dengan manusia. Anjing dapat melihat lebih dari sekadar warna abu-abu.

Baca juga: Berapa Suhu Ruangan yang Ideal untuk Anjing dan Kucing?

Mitos tentang anjing tidak bisa melihat warna

Ilustrasi anjing Shih Tzu Unsplash/Karsten Winegeart Ilustrasi anjing Shih Tzu
Pernyataan tentang anjing hanya bisa melihat warna hitam dan putih bermula dari seorang penerbit dan penulis Dog Week bernama Will Judy.

Judy mengklaim dirinya sebagai orang pertama yang menyatakan anjing memiliki penglihatan buruk, hanya bisa melihat satu warna saja, serta melihat garis dan bentuk yang umum.

“Ada kemungkinan semua dunia luar tampak seperti beragam sorotan berwarna hitam dan abu-abu bagi mereka,” tulis Judy dalam bukunya yang berjudul Training the Dog (1937). 

Pada 1960-an, peneliti lain berhipotesis bahwa satu-satunya mamalia yang bisa membedakan warna adalah primata. 

Namun, hanya ada sedikit penelitian yang mendukung pernyataan itu—terutama tentang anjing. Meski begitu, pernyataan itu menjelaskan bahwa anjing buta warna.

Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Melatih Anjing

Apa itu buta warna?

Ilustrasi anjingUnsplash/Matthew Fournier Ilustrasi anjing
Ilmuwan asal Inggris bernama John Dalton (1766-1844) melakukan beberapa penelitian pertama tentang buta warna bawaan pada akhir abad ke-18.

Ia melakukannya lantaran dirinya dan saudaranya tidak bisa mengenali beberapa warna. Mereka mengira merah adalah hijau dan merah muda atau pink adalah biru.

Pada manusia, tidak mengenali warna merah dan hijau merupakan hal paling umum yang dialami mereka yang buta warna.

Baca juga: 5 Anjing yang Pandai Berenang

Sebanyak delapan persen laki-laki dan 0,5 persen perempuan keturunan Eropa Utara mengalami buta warna merah dan hijau.

Hal tersebut disebabkan kelainan pada molekul pendeteksi warna pada retina, yang juga disebut sebagai fotoreseptor. Orang-orang yang kehilangan fotoreseptor ini mengalami buta warna meski sebenarnya bisa mengenali beberapa warna. 

Bagi mereka yang buta warna merah dan hijau, sebenarnya dapat membedakan warna kuning dan biru. Namun, untuk benda berwarna merah, akan terlihat abu-abu atau cokelat. 

Baca juga: 8 Ras Anjing Berumur Panjang, Ada yang Hidup sampai 20 Tahun

Benarkah anjing buta warna?

Ilustrasi anjing tidur di tempat tidur atau kasurUnsplash/Roberto Nickson Ilustrasi anjing tidur di tempat tidur atau kasur
Selama beberapa dekade terakhir, pemeriksaan struktur mata anjing telah menunjukkan sebagian perbedaan dalam beberapa hal mendasar antara manusia dan anjing.

Perbedaan ini didorong oleh fungsi dan evolusi. Anjing mengembangkan indra mereka sebagai pemburu pada malam hari. Anjing mencari dan memburu makanan pada malam hari.

Walhasil, mata anjing beradaptasi untuk melihat lebih baik dan menangkap gerakan dalam gelap.

“Untuk tujuan berburu dalam gelap, mata anjing memiliki permukaan kornea dan lensa yang lebih besar. Mereka juga punya membran aktif, dikenal dengan tapetum, yang meningkatkan penglihatan pada malam hari,” kata Chief Veterinary Officer AKC, Jerry Klein.

Baca juga: Mengenal Perilaku Zoomies pada Anjing dan Penyebabnya

Klein melanjutkan, anjing memiliki lebih banyak sel batang yang meningkatkan penglihatan cahaya rendah pada retina.

Adapun retina adalah tempat para ilmuwan menemukan kunci perbedaan persepsi warna antara anjing dan manusia. Retina memiliki jutaan sel penginderaan cahaya yang terdiri atas sel batang dan sel kerucut. 

Sel batang sangat sensitif menangkap pergerakan dan bekerja dalam cahaya rendah. Sel kerucut bekerja dalam cahaya terang serta mengontrol persepsi warna. 

Baca juga: 5 Kegiatan Outdoor Penghilang Stres dan Bosan untuk Anjing Kesayangan

Anjing memiliki lebih banyak sel batang ketimbang sel kerucut. Hal inilah yang membuat adanya perbedaan dalam persepsi warna.

Manusia dan beberapa spesies primata merupakan trikromatik, yakni memiliki tiga jenis sel kerucut. Sementara itu, anjing termasuk dikromatik, yaiut memiliki dua jenis saja.

Setiap jenis sel kerucut mencatat panjang gelombang cahaya berbeda. Anjing dan beberapa orang yang buta warna kehilangan sel kerucut berwarna merah dan hijau.

Sedangkan, ada beberapa jenis ikan dan burung yang dapat melihat spektrum warna yang lebih luas dari manusia.

Baca juga: Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Anjing Peliharaan

Anjing bisa melihat warna seperti manusia

Ilustrasi anjing di tamanUnsplash/Angel Luciano Ilustrasi anjing di taman
Sekarang ini, para ilmuwan percaya bahwa pengelihatan warna yang dimiliki annjing mirip dengan manusia yang buta warna merah dan hijau.

Hal itu berdasarkan sebuah riset yang dilakukan Jay Neitz yang menjalankan Neitz Color Vision Lab di Department of Ophthalmology di University of Washington, Amerika Serikat (AS).

Anjing bisa mengenali warna kuning dan biru serta kombinasi dari kedua warna tersebut—membuat sebagian besar dunia berwarna cokelat keabu-abuan.

Pengetahuan itulah yang mungkin membantu menjelaskan mengapa beberapa anjing sangat menyukai bola tenis berwarna kuning, tapi tidak dengan bola yang sama dalam warna merah muda atau merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com