Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Ini Dampak Buruk Membakar Sampah Rumah Tangga

Kompas.com - 06/07/2021, 20:05 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi tidak sedikit orang, membakar sampah menjadi solusi praktis untuk menyingkirkan segala jenis sampah rumah tangga.

Namun, ketimbang manfaatnya untuk menyingkirkan sampah, tindakan membakar sampah justru menimbulkan cukup banyak keburukan.

Tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, membakar sampah juga berdampak buruk terhadap lingkungan.

Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Rumah Tangga Tanpa Bau

Agar lebih jelas, berikut ini dampak buruk yang ditimbulkan saat membakar sampah rumah tangga di sekitaran rumah, dilansir dari DNR Wisconsin, Selasa (6/7/2021).

Dampak membakar sampah terhadap lingkungan

Membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat berbahaya bagi lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara.

Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat dihirup oleh manusia dan hewan, disimpan di tanah, serta terpapar ke permukaan air dan tanaman.

Residu dari pembakaran mencemari tanah dan air tanah, hingga dapat memasuki rantai makanan manusia melalui tanaman dan hewan ternak.

Baca juga: Bangun Kepedulian Lingkungan dengan Pemilahan Sampah

Bahan kimia tertentu yang dilepaskan oleh asap pembakaran sampah dapat terakumulasi dalam lemak hewan, yang bisa berbahaya saat manusia mengonsumsi daging, ikan, dan produk susu.

Asap dan jelaga dapat menempuh jarak yang jauh. Asap dan bau dari pembakaran sampah juga bisa mengganggu orang.

Bau dan residu asap dapat masuk ke dalam rumah atau berdampak pada apa pun di luar rumah, seperti mobil atau cucian yang menggantung.

Gas yang dilepaskan oleh pembakaran sampah terbuka juga dapat menimbulkan korosi pada dinding logam dan merusak cat pada bangunan.

 

Dampak membakar sampah plastik

Beberapa bahan kimia paling berbahaya yang dibuat dan dilepaskan selama pembakaran adalah yang berasal dari pembakaran plastik, seperti dioksin.

Dioksin adalah zat berbahaya yang terbentuk saat produk yang mengandung klorin dibakar.

Bagian plastik yang tidak terbakar menjadi sampah di tanah, danau dan sungai. Saat hancur, hewan dapat memakan plastik dan menjadi sakit.

Baca juga: 6 Bahan yang Bisa Hilangkan Bau Tempat Sampah

Potongan plastik yang lebih besar dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit, seperti dengan menjebak air yang menjadi habitat nyamuk.

Dampak membakar kayu dan daun yang berguguran

Ketika limbah rumah tangga, seperti kayu dan daun dibakar, mereka menghasilkan asap, yang mengandung uap dan partikel (tetesan padat dan cair tersuspensi di udara). Polusi udara dari asap dapat berdampak pada kesehatan manusia.

Orang yang terpapar polutan udara ini dapat mengalami iritasi mata dan hidung, kesulitan bernapas, batuk, dan sakit kepala.

Orang dengan penyakit jantung, asma, emfisema atau penyakit pernapasan lainnya sangat sensitif terhadap polusi udara.

Baca juga: Ajakan Pemanfaatan Sampah Botol Plastik Lewat Film Pendek

Masalah kesehatan lain yang diperburuk oleh pembakaran sampah termasuk infeksi paru-paru, pneumonia, bronkiolitis dan alergi.

Dampak dari pembakaran sampah dan plastik

Membakar sampah rumah tangga dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Bahan kimia beracun yang dilepaskan selama pembakaran sampah, termasuk nitrogen oksida, sulfur dioksida, bahan kimia organik yang mudah menguap (VOC) dan bahan organik polisiklik (POM).

Pembakaran plastik dan kayu olahan juga melepaskan logam berat dan bahan kimia beracun, seperti dioksin.

 

Bahan kimia lain yang dilepaskan saat membakar plastik termasuk benzo(a)pyrene (BAP) dan polyaromatic hydrocarbon (PAH), yang keduanya terbukti menyebabkan kanker.

Jika tas atau wadah pertanian terkontaminasi dengan pestisida atau zat berbahaya lainnya, itu juga akan terlepas ke udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com