Jeruk nipis adalah tanaman yang berasal dari Asia dan tumbuh subur pada daerah yang beriklim tropis, seperti Indonesia.
Jeruk nipis memiliki sejumlah manfaat, baik kesehatan, makanan dan minuman, maupun sebagai agen pemberish.
Dalam makanan, perasan jeruk nipis memberi ksegeran, menhilangkan bau amis pada daging dan ikan, serta meningkatkan rasa.
Jeruk nipis memiliki tampilan berwarna hijau, berbentuk lingkaran dengan diameter tidak lebih dari enam sentimeter, serta umumnya bertektur cukup keras.
Namun, dalam kondisi terentu, ada beberapa jeruk nipis berwarna kuning.
Sinar matahari menyebabkan jeruk nipis menguning dan mengubah rasa jeruk nipis. Lantas, apakah jeruk nipis berwarna kuning itu buruk?
Jawabannya, tentu tidak. Faktanya, tergantung pada jenis jeruk nipisnya, rasanya bisa jadi lebih kuat dan segar atau lebih pahit.
Jeruk nipis terdiri atas dua jenis, yakni asam dan manis. Jeruk nipis manis tidak tersedia di toko-toko. Sebaliknya, jeruk nipis asam banyak tersedia dan mengandung asam sitrat lebih tinggi sehingga rasanya lebih asam.
Ada dua jenis jeruk nipis asam yang umum tersedia, yaitu jeruk nipis Tahiti dan jeruk nipis Key atau Meksiko. Dari jeruk nipis Tahiti, ada jeruk nipis Persia (Citrus latifolia) yang lonjong dan lebih kecil, yaitu Bearss yang tidak berbiji.
Jeruk nipis Key (Citrus aurantifolia) bahkan lebih kecil dan jauh lebih asam daripada varietas Tahiti. Jeruk nipis manis mungkin disalahartikan sebagai lemon karena warnanya kuning saat matang dan siap digunakan.
Jeruk nipis ini memiliki kadar asam lebih rendah daripada Tahiti atau Key. Jeruk nipis manis populer di India, Vietnam, Mesir, dan sepanjang pantai Mediterania.
Saat sudah matang, jeruk nipis berwarna kuning menghasilkan gula yang membuatnya lezat pada tahap ini.
Jeruk nipis tidak dijual saat masih berwarna kuning karena buahnya masih keras sehingga ini sering menjadi pilihan untuk dikirim ke luar daerah agar lebih tahan lama saat masih mentah dan matang saat tiba.
Meski begitu, kebanyakan jeruk nipis dipetik saat masih hijau dan belum matang. Jeruk nipis yang masih hijau dapat disimpan pada suhu ruangan selama seminggu.
Namun, jeruk nipis yang perlu disimpan dalam jangka waktu lama harus disimpan di kulkas dan akan bertahan antara 10-14 hari.
Jeruk nipis berwarna kuning masih bisa dikonsumsi. Namun, jeruk nipis ini memiliki rasa asam dan sedikit pahit.
Bagaimana jika jeruk nipis menguning di pohon?
Seperti telah disebutkan, jeruk nipis menguning saat matang, kemudian jatuh dari pohonnya. Jeruk nipis Meksiko berbuah sepanjang tahun, puncaknya pada Mei-Juni dan November-Desember.
Jeruk nipis Tahiti juga berbuah sepanjang tahun, tetapi puncaknya selama musim panas. Jika Anda tidak memanen jeruk nipis secara teratur, kemungkinan besar akan menemukan jeruk nipis kuning yang telah jatuh dari pohonnya.
Periksa apakah ada pembusukan. Jika terlihat baik, mungkin memang demikian. Jika memiliki jeruk nipis yang menguning di pohon dan tampaknya tidak matang, Anda mungkin memiliki masalah yang berbeda.
Pohon jeruk rentan terhadap sejumlah penyakit yang dapat mempengaruhi buah. Untuk mencegah hal ini, pilih bibit jeruk nipis yang tahan penyakit guna menghindari gangguan, seperti bercak-bercak jeruk, yang dapat menyebabkan kulit menguning.
Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat menyebabkan jeruk nipis menguning di pohon. Pembelahan buah akibat hujan lebat juga menyebabkan jeruk nipis menguning dan busuk serta gugur sebelum waktunya.
Buah-buah ini sebaiknya tidak dimakan karena "luka" yang terbuka mungkin mengandung bakteri yang dapat membuat Anda sakit.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/10/31/100548076/penyebab-jeruk-nipis-berwarna-kuning-bisakah-dikonsumsi