Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Furnitur Bekas

Selain itu, sebaiknya hindari terburu-buru membeli furnitur bekas. Namun, terkadang tidak mudah menemukan furnitur bekas yang tepat.

Untuk memudahkan Anda, berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat membeli furnitur bekas dikutip dari Woman and Home, Kamis (31/8/2023).

Mula-mula, periksa kerusakan yang terlihat jelas, tetapi jangan membiarkan hal itu membuat patah semangat. Pertimbangkan apakah barang tersebut masih bisa diperbaiki. Jika kerusakan terlihat tidak bisa diperbaiki, Anda harus mencari barang lain. 

Harriet Pringle, pendiri Narchie, menyarankan memeriksa dengan hati-hati tanda-tanda kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Apakah kayu membusuk, kerusakan akibat air, serta  bekas luka bakar. 

Menurut Pringle, kerusakan struktural sulit, mahal, dan biasanya tidak dapat diperbaiki.

Minta informasi sebanyak mungkin

Saat membeli furnitur bekas secara online, Anda tidak dapat menyentuhnya secara fisik, membuka laci, atau menduduki sofa dan kursi untuk memastikan kenyamanannya.

Karena itu, harus ekstra hati-hati dan jangan malu meminta informasi lebih lanjut.

"Foto menangkap banyak hal, tapi pastikan Anda membaca dengan seksama semua deskripsi jika menemukan barang secara online yang diinginkan," kata perancang furnitur Jerri Hobdy.

Jangan terburu-buru mengambil keputusan

Menemukan funritur yang tepat sering kali membutuhkan waktu, tetapi penting tidak terburu-buru. Ini adalah kesalahan yang sering terjadi saat membeli sofa dan bisa menjadi boros dalam jangka panjang.

"Ingatlah, menemukan barang yang ideal membutuhkan kesabaran, tapi proses pencariannya sering kali sama memuaskannya dengan hasil akhirnya," ucap Artem Kropovinsky, desainer interior dan pendiri Arsight.

Periksa kondisinya

Sebagian furnitur bekas mengandung beberapa jenis kayu dan penting memeriksa kondisinya sebelum membeli.

"Teliti dan perhatikan jenis kayunya saat membeli perabot kayu bekas karena ini dapat mempengaruhi keawetan barang tersebut," ujar Harriet.

Stella Guan, desainer furnitur di Bezier Home, mengingatkan tidak lupa memeriksa tanda-tanda rayap jika Anda dapat melihat furnitur bekas kayu secara langsung. 

"Carilah kotoran menyerupai bubuk kopi kering dan kerusakan pada permukaan, seperti ruang cekung atau lubang kecil pada bagian interior furnitur," imbuhnya.

Hal ini bisa berlaku atau tidak berlaku saat membeli furnitur bekas, tergantung dari mana Anda membelinya.

"Pahami kebijakan pengembalian barang dari penjual jika Anda tidak puas dengan barang yang dibeli," ujar Artem.

Sebagian penjual mengizinkan Anda mengembalikannya jika berubah pikiran, beberapa lainnya mengizinkan pengembalian jika menemukan cacat, tetapi toko lain tidak akan menerima pengembalian dalam kondisi apa pun.

Pertimbangkan bentuknya terlebih dahulu

Fokus pada struktur dan kualitas furnitur terlebih dahulu, terutama karena kain dan goresan pada permukaan dapat diperbaiki.

Jika kerangka tidak bagus, akan membutuhkan biaya lebih besar untuk memperbaikinya,  bahkan tidak dapat diperbaiki.

Anda bisa melapisi ulang dan mengecat ulang furnitur dalam kondisi baik. Namun, apabila kerangka tidak cukup bagus, sebaiknya berinvestasi di tempat lain.

Memiliki visi sebelum bebelanja

Penting memiliki gambaran tentang furnitur yang Anda inginkan serta ukur ruang di mana furnitur tersebut akan ditempatkan.

Miliki gambaran desain, warna, dan kegunaannya sebelum membeli furnitur bekas, serta carilah perabotab yang mempercantik dekorasi. 

https://www.kompas.com/homey/read/2023/08/31/114800276/7-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-membeli-furnitur-bekas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke