Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Anjing Saling Mengendus Pantat Satu Sama Lain?

Hal ini mungkin tampak menjijikkan, memalukan, atau aneh bagi manusian, tetapi anjing terlihat sangat senang melakukannya.  

Beberapa pemilik anjin pernah mengalami ritual sosial anjing mengendus pantat ini. Lantas, mengapa anjing saling mengendus pantat? Apakah hal ini sehat dan normal dilakukan? 

Dilansir dari The Spruce Pets, Kamis (10/8/2023), sistem penciuman anjing sangat kompleks dan canggih sehingga indera penciumannya jauh lebih unggul daripada manusia.

Sebagai gambaran perbedaannya, manusia memiliki sekitar 5 juta reseptor penciuman di hidungnya, sedangkan anjing memiliki sekitar 220 juta.

Anjing dapat mencium berlapis-lapis aroma, bahkan ketika manusia tidak dapat mencium apa pun. Itu adalah hidung yang mengesankan.

Jika Anda memiliki hidung seperti itu mungkin ingin mengendus semuanya juga. Anjing mengendus sepanjang hidupnya karena dua alasan utama. 

Pertama, kenikmatan. Mencium sesuatu itu adalah hal menyenangkan bagi anjing dan bisa  menstimulasinya. Kedua, informasi. Anjing ingin mencari tahu atau belajar lebih banyak tentang sesuatu atau seseorang. 

Lalu, apa alasan anjing saling mengendus pantat satu sama lain? 

Dikutip dari Petkeen, ada sejumlah alasan anjing mengendus pantat satu sama lain seperti berikut ini. 

Organ Jacobson adalah sistem penciuman kedua yang dirancang untuk komunikasi kimiawi. Saraf-saraf di organ ini mengarah langsung ke otak dan mereka merespons bau-bauan yang "tidak terdeteksi" di dunia, yaitu feromon.

Dalam dunia anjing, gabungan kekuatan mengendus membantunya mengetahui kapan anjing lain siap untuk kawin atau membantu anak anjing menemukan induknya ketika siap untuk makan.

Dengan menggunakan kekuatan gabungan hidung dan organ Jacobson, perilaku anjing mengendus pantat satu sama lain memberi tahu anjing peliharaan semua yang perlu dia ketahui tentang teman berbulu itu. 

Menyapa anjing lain 

Selain itu, alasan anjing saling mengendus pantat satu sama lain adalah sebagai bentuk sapaan. Manusia menyapa satu sama lain dengan berjabat tangan, berpelukan, melambaikan tangan, dan menawarkan senyuman.

Anjing membaca bahasa tubuh satu sama lain, tetapi berlari dan menyapa satu sama lain dengan mengendus bokong satu sama lain adalah versi anjing menyapa.

Semua kelenjar anal anjing memiliki aroma unik dan memberi tahu anjing lain segala sesuatu tentang anjing tersebut.

Anjing saling mengendus pantat ingin memberi tahu di mana anjing itu berada, apa yang dia lakukan sejak terakhir kali mereka bertemu, apa yang dia makan, dan sebagainya.

Sama dengan manusia yang dapat mengasosiasikan bau dengan ingatan akan seseorang, anjing menggunakan indera penciumannya yang lebih kuat untuk mengidentifikasi anjing yang sudah lama tidak mereka temui. 

Kelenjar anal menyimpan rahasia anjing lain 

Kelenjar anal anjing sangat kuat dan memiliki tujuan pasti di dunia anjing. Sebagian besar pemilik tidak menyadari anjing peliharaan mengeluarkan cairan setiap kali buang air besar bersama kotorannya.

Sekresi ini memberi tahu anjing lain segala sesuatu yang perlu mereka ketahui tentang anjing lain. Apakah anjing lainnya sehat? Ke mana saja ia pergi?

Apakah mengonsumsi makanan sehat? Dengan anjing mengendus pantat anjing lain dan mencium bau kelenjar anal, dapat mengetahui semua tentang anjing lain. 

Setelah itu, giliran anjing penurut. Anjing dominan mungkin akan menggeram untuk mengakhiri sesi mengendus dan anjing penurut akan berhenti mengendus dan mundur.  

Memberi ketenangan 

Terakhir, alasan anjing saling mengendus pantat satu sama lain adalah memberi ketenangan. Perilaku annjing mengendus pantat satu sama lain sudah terjadi sejak usia muda dan ini menjadi ritual menenangkan bagi mereka.

Jika anjing peliharaan merasa stres atau kesal, ia akan mengendus pantat untuk menenangkan diri. 

https://www.kompas.com/homey/read/2023/08/10/211000676/mengapa-anjing-saling-mengendus-pantat-satu-sama-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke