Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kucing Saling Menampar Satu Sama Lain, Kenapa?

Namun, kucing dapat hidup di rumah yang sama dan hidup bersama kucing lain dengan baik, bahkan menjadi terikat satu sama lain. 

Salah satu perilaku yang Anda lihat dari waktu ke waktu jika memelihara banyak kucing di rumah adalah seekor kucing menampar kucing lainnya.

Mengapa kucing melakukan hal ini? Apakah kucing berkelahi satu sama lain? Ataukah ada hal lain yang terjadi?

Seekor kucing dapat menampar kucing lain karena berbagai alasan. Trik menentukan mengapa kucing saling menampar satu sama lain adalah melihat bahasa tubuh dan perilaku kucing.

Kucing menampar satu sama lain adalah perilaku normal bagi mereka meski beberapa alasannya kurang menyenangkan. 

Dikutip dari The Spruce Pets, Selasa (25/7/2023), berikut sejumlah alasan kucing saling menampar satu sama lain.  

Kumis kucing akan maju ke depan dan perhatiannya tertuju pada situasi yang ada. Cakar kucing akan ditarik untuk menampar agar tidak melukai kucing lainnya.

Tidak akan ada suara mengeong, menjerit, atau mendesis dari kucing yang menampar. Semua isyarat nonverbal ini menunjukkan kepada kucing lain bahwa si penampar ingin mengajaknya bermain. 

Naluri pemangsa

Selanjutnya, alasan kucing saling menampar satu sama lain karena naluri pemangsa yang dimilikinya. Kucing adalah karnivora obligat, yang berarti membutuhkan protein hewani dalam makanannya. Ini berarti kucing juga merupakan predator kecil yang mungil.

Dengan demikian, kucing memiliki naluri memangsa yang tinggi. Faktanya, ada banyak mainan di pasaran yang memanfaatkan hal ini.

Tongkat bulu, bola gemerincing, dan laser pointer, semuanya mengeksploitasi naluri predator kucing. Kucing yang tidak memiliki saluran tepat untuk menyalurkan naluri pemangsa ini dapat mulai bertindak menerkam teman serumahnya atau Anda. 

Kucing yang mengalami penyakit kronis cenderung lebih menjaga diri dari hewan peliharaan lain di rumah. Kucing takut hewan peliharaan lain secara tidak sengaja menyakiti mereka.

Kucing tidak selalu menunjukkan perubahan radang sendi secara lahiriah seperti anjing. Sebuah penelitian menunjukkan 61 persen kucing yang berusia di atas enam tahun mengalami perubahan artritis yang dapat dilihat setidaknya pada satu sendi pada sinar X dan 48 persen mengalami perubahan pada beberapa sendi.  

Penting dicatat, radang sendi pada kucing-kucing ini didiagnosis bukan dari perubahan yang dicatat pemiliknya, tetapi melalui rontgen.

Kucing yang lebih tua yang memiliki aktivitas yang tampak normal di rumah mungkin saja menderita nyeri artritis. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kucing menjadi lebih rewel seiring bertambahnya usia, bisa jadi kucing merasa kesakitan. 

Kucing yang hidup bersama dan berkelahi menunjukkan sesuatu yang disebut agresi antarkucing. Hal ini bisa menjadi alasan kucing saling menampar satu sama lain.

Bahasa tubuh kucing yang saling menampar karena agresi antarkucing, sangat berbeda dengan kucing saling menampar satu sama lain untuk memicu permainan.

Kucing yang bertingkah agresif akan terlihat tegang. Telinga akan menempel rata di belakang kepalanya dan wajah kucing tampak tegang, menarik kumis mereka ke belakang ke wajahnya.  

Selain itu, kucing akan membuat suara "kucing marah", seperti menggeram, mendesis, dan berteriak. Karena setiap kucing adalah individu, agresi antarkucing dapat menjadi masalah perilaku yang berbeda. 

Namun, agresi dapat berasal dari kurangnya sumber daya di rumah. Sumber daya ini meliputi kotak kotoran dan mangkuk air, tetapi juga dapat mencakup mainan, tempat tidur, dan ruang vertikal, seperti pohon dan rak kucing. 

Nah, itu dia senjumlah alasan kucing saling menampar satu sama lain. Sebagai pemilik kucing. Anda wajib mengetahui hal ini. 

https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/25/080400276/kucing-saling-menampar-satu-sama-lain-kenapa-

Terkini Lainnya

Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Home Appliances
6 Varietas Aglonema yang Cocok di Kebun dan Ruangan

6 Varietas Aglonema yang Cocok di Kebun dan Ruangan

Pets & Garden
Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Do it your self
Cara Membersihkan Dinding Dapur yang Dicat

Cara Membersihkan Dinding Dapur yang Dicat

Do it your self
5 Pengharum Ruangan Alami, Bikin Rumah Lebih Segar

5 Pengharum Ruangan Alami, Bikin Rumah Lebih Segar

Housing
7 Inspirasi Gorden Kamar Tidur yang Estetik dan Fungsional

7 Inspirasi Gorden Kamar Tidur yang Estetik dan Fungsional

Decor
6 Kegunaan Minyak Zaitun untuk Membersihkan Rumah

6 Kegunaan Minyak Zaitun untuk Membersihkan Rumah

Do it your self
6 Ide Kamar Cantik untuk Anak Perempuan

6 Ide Kamar Cantik untuk Anak Perempuan

Decor
3 Penyebab Mesin Pencuci Piring Berbau dan Cara mengatasinya

3 Penyebab Mesin Pencuci Piring Berbau dan Cara mengatasinya

Home Appliances
Cara Menghilangkan Stiker di Kaca Jendela, Bisa Pakai Cuka

Cara Menghilangkan Stiker di Kaca Jendela, Bisa Pakai Cuka

Do it your self
Mudah, Cara Memperbanyak Tanaman Hias Lidah Mertua

Mudah, Cara Memperbanyak Tanaman Hias Lidah Mertua

Pets & Garden
5 Barang Kamar Tidur yang Sebaiknya Dibeli Bekas

5 Barang Kamar Tidur yang Sebaiknya Dibeli Bekas

Housing
Mesin Cuci Bukaan Depan Vs Mesin Cuci Bukaan Atas, Mana yang Terbaik?

Mesin Cuci Bukaan Depan Vs Mesin Cuci Bukaan Atas, Mana yang Terbaik?

Home Appliances
7 Perawatan Kulkas yang Dapat Menurunkan Tagihan Listrik

7 Perawatan Kulkas yang Dapat Menurunkan Tagihan Listrik

Home Appliances
5 Cara Merawat Sepatu Kulit agar Tetap Berkilau dan Awet

5 Cara Merawat Sepatu Kulit agar Tetap Berkilau dan Awet

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke