JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meraih peringkat tertinggi idAAA/Stable dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas kinerja dan laporan keuangan perseroan per Desember 2022 dan Maret 2023.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan prestasi tersebut merupakan apresiasi atas kerja keras perseroan dalam meningkatkan kinerja, terutama usai era pandemi.
"Predikat tersebut merupakan catatan sejarah bagi BTN karena pertama kali meraih peringkat tertinggi Pefindo idAAA. Kami akan terus meningkatkan kinerja demi mendukung pencapaian target bisnis dan penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia," ujar Nixon dalam siaran pers, Senin (12/6/2023).
BTN juga dinilai Pefindo sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan superior untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor Indonesia lainnya.
"Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo," tulis Direktur Utama Pefindo Irmawati.
Sementara itu, BTN tahun ini juga mencatatkan kenaikan peringkat Fitch dari AA menjadi AA+. BTN pun disematkan prospek stabil oleh Fitch atas dukungan pemerintah yang kuat serta peran perseroan dalam perekonomian Indonesia.
Dalam siaran persnya, belum lama ini, Fitch Rating memaparkan kenaikan peringkat nasional BTN didorong oleh posisi perseroan yang menduduki peringkat kelima sebagai bank komersial dengan aset terbesar di Indonesia.
Posisi tersebut, menurut Fitch, membuat pemerintah akan cenderung memberikan dukungan yang diperlukan oleh BTN, terlebih perseroan merupakan bank yang berperan dalam program pemerintah untuk perumahan yang lebih terjangkau.
“Bentuk dukungan yang kuat terhadap BTN tersebut, juga ditunjukkan dalam partisipasi penuh Pemerintah dalam rights issue, di mana BTN meraup Rp4,13 triliun,” ungkap Fitch dalam laporannya.
Dalam laporan tersebut, Fitch menuturkan, BTN Asia memiliki peran yang sulit digantikan. Selain itu, BTN juga melakukan sinergi berkelanjutan dengan entitas terkait, maka pemerintah akan terus mendukung BTN.
Terkait penyaluran pembiayaan, BTN melaporkan penyaluran kredit dan pembiayaan hampir mencapai sekitar Rp 300 triliun sepanjang kuartal I 2023. Perolehan tersebut tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 277,13 triliun.
Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit BTN pada kuartal I 2023. Kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 264,57 triliun.
Dari jumlah tersebut, penyaluran KPR Subsidi pada kuartal I 2023 masih mendominasi, yakni mencapai Rp 148,65 triliun. Angka ini tumbuh 10,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 134,04 triliun.
Adapun penyaluran KPR Nonsubsidi tumbuh 5,37 persen menjadi Rp 88,81 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,28 triliun.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/06/12/121707476/btn-raih-peringkat-idaaa-dari-pefindo-dinilai-penting-dalam-sektor