Raised bed garden adalah ruang tumbuh yang ditinggikan di atas tanah atau dikenal bak tanaman. Bak ini menawarkan beberapa manfaat dibanding berkebun di dalam tanah.
Mulai dari, aksesibilitas yang lebih mudah, lebih banyak kontrol atas komposisi tanah, drainase yang lebih baik, serta suhu tanah yang lebih hangat sehingga memungkinkan penanaman lebih awal dan pertumbuhan lebih cepat.
Namun, dalam membuat bak tanaman itu, sering kali melakukan beberapa kesalahan yang dapat menggagalkan upaya. Untuk itu, penting mengetahui kesalahana apa yang umum dilakukan demi menghindarinya.
Nah, dikutip dari Better Homes and Gardens, Kamis (21/4/2022), berikut delapan kesalahan membuat bak tanaman yang sering dilakukan.
Pilih tempat yang relatif datar, tetapi hindari daerah dataran rendah seperti dasar bukit tempat air hujan terkumpul.
Menempatkan bak tanaman ke pagar atau dinding berarti membuat Anda tidak akan dapat mengakses keempat sisi dengan mudah.
Melupakan sumber air
Bagian belakang halaman atau taman merupakan tempat yang tepat untuk meletakkan bak tanaman, tetapi tidak jika Anda harus membawa ember berisi air sepanjang jalan.
Pastikan lokasi bak tanaman cukup dekat dengan keran luar ruangan yang dapat dijangkau selang taman. Pertimbangkan juga memasang sistem irigasi tetes agar bak tanaman selalu disiram dengan limbah minimal.
Membuat bak tanaman terlalu besar
Mesk tergoda membuat bak besar, penting mengingat logistik. Bak tanaman harus cukup sempit sehingga dapat mencapai setidaknya setengah jalan untuk menanam, menyiangi, menyiram, dan memanen di tengahnya.
Idealnya, bak tanaman berukuran satu hingga 1,5 meter. Jika memiliki banyak ruang di taman, sebaiknya membuat beberapa bak tanaman yang lebih kecil.
Jika berencana membangun bak tanaman, kayu yang diolah dengan tekanan mungkin tampak seperti bahan yang tahan lama digunakan.
Namun, banyak tukang kebun lebih memilih menghindarinya karena risiko bahan kimia berbahaya dapat meresap ke dalam tanah (hal yang sama berlaku untuk ban bekas).
Selain itu, hindari menggunakan kayu yang rentan terhadap pembusukan atau sudah menunjukkan tanda-tanda keausan. Sebaiknya, memilih kayu cedar, oak, redwood, batu, dan batu bata. Ini merupakan pilihan sangat baik, tahan lama, juga bebas bahan kimia.
Tidak menggunakan tanah terbaik
Tidak semua tanah kebun bagus untuk semua jenis kebun. Tanah kebun dimaksudkan untuk dicampur dengan tanah lapisan atas yang ada guna membantu memperbaiki tekstur dan komposisi nutrisinya.
Ketika digunakan di bak tanaman, tanah kebun bisa menjadi padat dan menghambat drainase. Pastikan menggunakan tanah dalam kantong yang dirancang khusus untuk bedengan, yang juga memiliki keuntungan disterilkan untuk membunuh benih gulma, serangga, atau penyakit di dalamnya.
Memilih tanaman yang besar
Saat menanam dalam bak tanaman, pertimbangkan skala dan ukuran tanaman guna memastikan memiliki cukup ruang untuk beberapa varietas.
Misalnya, satu tanaman zucchini akan menempati sebidang tanah seluas dua kaki persegi. Jika memiliki ruang terbatas, sebaiknya menanam tanaman sayuran yang lebih kecil, pilih varietas kerdil, dan praktikkan penanaman suksesi.
Meski berada di luar tanah, bak tanaman tetap rentan terhadap gulma. Pastikan menambahkan lapisan mulsa untuk membantu mencegah gulma serta mempertahankan kelembapan di sekitar akar tanaman sehingga tidak perlu sering menyiram tanaman.
Selain itu, menambah mulsa juga membersikan hasil panen lebih bersih karena mulsa mencegah hujan mencipratkan tanah ke tanaman.
Tidak melindungi tanaman
Menggunakan bak tanaman dapat menjauhkan tanaman dari kelinci atau hewan peliharaan. Namun, itu tidak akan menghalangi sahabat bulu untuk merusaknya atau memakannya saat mereka lapar.
Cara terbaik mencegah hewan peliharaan merusaknya adalah memasang pagar yang dapat Anda jangkau atau dilepaskan dengan mudah untuk merawat kebun.
Selain itu, bisa pula menaburkan pengusir bau di tanah, tetapi perlu diterapkan kembali secara teratur.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/04/21/172000176/hindari-ini-8-kesalahan-membuat-bak-tanaman-yang-sering-dilakukan