Ternyata Ini Alasan Kucing Mengedipkan Mata Secara Perlahan

Tingkah laku yang demikian tentunya bisa membuat pemilik kucing tertarik dan penasaran. Lantas, apa arti dari mata kucing yang berkedip secara perlahan? Mengapa kucing melakukannya?

Dilansir dari Catster, Kamis (25/11/2021), kucing mengedipkan atau menutup matanya secara perlahan ke arah pemiliknya sebenarnya sedang menunjukkan kepuasan, keamanan, dan keadaan santai.

Sebuah studi inovatif yang diterbitkan dalam Scientific Reports edisi 5 Oktober 2020 menunjukkan bahwa berkedip lambat adalah bentuk komunikasi positif antara kucing dan manusia. 

Para peneliti melakukan dua percobaan. Percobaan pertama melibatkan 21 kucing dan pemiliknya dari 14 rumah tangga. Percobaan kedua melibatkan 24 kucing berbeda dari delapan rumah tangga dan orang asing. 

Orang-orang yang berpartisipasi dalam percobaan kedua tidak memiliki kontak sebelumnya dengan kucing. Ketika mereka berkedip lambat pada kucing, mereka juga mengulurkan tangan kepada kucing tersebut.

Para peneliti mencatat bahwa kucing memberikan kedipan yang lebih lambat kepada pemiliknya jika pemiliknya berkedip lambat pada mereka. 

Namun, kucing tidak akan memberikan kedipan lebih lambat bila pemiliknya hanya di dalam ruangan serta tidak berkedip lambat.

Bahkan, ketika orang asing itu perlahan mengedipkan mata pada kucing-kucing itu, kucing hanya membalas dengan gerakan menyipitkan mata.

Saat orang asing itu mengulurkan tangan mereka, kucing-kucing tersebut lebih cenderung mendekati orang asing setelah interaksi berkedip lambat daripada orang asing yang tetap bersikap netral dan tidak melakukan kontak mata. 

Hasil penelitian menegaskan bahwa kedipan mata kucing yang lambat tampaknya mengekspresikan emosi positif. Meski begitu, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk menarik kesimpulan lebih solid.

“Temuan tersebut berpotensi digunakan untuk menilai kesejahteraan kucing di berbagai pengaturan, termasuk praktik dokter hewan dan lingkungan penampungan serta meningkatkan komunikasi kucing-manusia di rumah manusia,” tulis para peneliti.