Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyakit Layu Tanaman Cabai, Penyebab dan Cara Menanganinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam cabai berarti harus memperhatikan kondisi penyakit yang mungkin menyerang. Salah satunya adalah ketika tanaman cabai layu. 

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (20/11/2021), layu adalah gejala tanaman yang tidak segar atau tanaman yang berada pada kondisi yang tidak normal. Ada dua macam organisme parasit penyebab tanaman cabai layu, yaitu jamur dan bakteri.

Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut memiliki efek yang sama, yaitu menyebabkan tanaman cabai layu dan akhirnya mati.

Berikut beberapa organisme penyebab tanaman cabai layu, mulai dari penyebab hingga cara menanganinya.

1. Layu bakteri

Penyebab penyakit layu bakteri pada tanaman cabai adalah bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri parasit ini menyerang dan menginfeksi area perakaran, pangkal batang, tunas, daun dan batang tanaman cabai.

Bakteri Pseudomonas solanacearum menginfeksi akar dan menyebabkan akar tanaman membusuk. Penyebaran bakteri ini dibantu oleh air, peralatan pertanian dan manusia.

Pada kondisi tanah yang terlalu basah dan lembap, bakteri Pseudomonas solanacearum mudah dan cepat berkembang biak. Bakteri parasit ini menyerang pada semua fase pertumbuhan, mulai dari pembibitan hingga tanaman dewasa.

Gejala awal serangan bakteri Pseudomonas solanacearum terlihat bila terdapat bagian tanaman yang tiba-tiba layu. Awalnya serangan bakteri ini tidak menyebabkan tanaman cabai layu secara keseluruhan, melainkan hanya beberapa bagian tanaman, baik pucuk daun, tunas atau daun tua.


Setelah itu, tanaman cabai akan layu secara keseluruhan dan akhirnya mati. Tanaman yang terinfeksi Pseudomonas solanacearum tetap layu pada malam hari maupun siang hari.

Gejala yang terjadi pada akar tanaman cabai relatif sama dengan serangan jamur Fusarium oxysporum, yaitu akar membusuk dan berwarna kecokelatan. Serangan bakteri parasit ini sering terjadi pada musim hujan dengan kondisi tanah yang lembap dan penuh genangan air.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit layu bakteri antara lain pengolahan lahan yang baik, sanitasi yang baik, dan penggunaan benih yang tahan terhadap bakteri Pseudomonas solanacearum.

Kemudian, pergiliran tanaman, menggunakan mulsa plastik, terutama pada musim hujan, memusnahkan tanaman cabai yang terinfeksi, dan pengocoran dan penyemprotan fungisida.

2. Layu fusarium

Penyakit layu fusarium disebabkan olah cendawan Fusarium oxysporum. Penyakit ini ditakuti karena jika tanaman sudah terinfeksi, tanaman tersebut tidak bisa diobati atau disembuhkan.

Penyakit layu fusarium bisa menghabisi seluruh tanaman dan menyebabkan gagal panen. Layu fusarium bisa menyerang kapan saja, baik di musim kemarau maupun musim hujan.

Serangan berat biasanya terjadi pada musim hujan dengan kelembapan yang tinggi, karena pada kondisi tersebut cendawan Fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah menyebar. Penyebaran cendawan Fusarium oxysporum dibantu oleh air, peralatan pertanian dan manusia.

Pertumbuhan spora jamur Fusarium oxysporum mempengaruhi pasokan air sehingga tanaman menjadi layu dan mati secara perlahan. Penyakit layu fusarium bisa menyerang mulai dari pembibitan, tanaman muda hingga tanaman yang sudah berproduksi.

Gejala yang terjadi pada pembibitan adalah pucuk tanaman yang tiba-tiba layu dan mati. Gejala serangan layu fusarium pada tanaman muda dan tanaman dewasa adalah jika terdapat tanaman cabai yang layu pada siang hari dan kelihatan segar kembali pada sore hari.

Fenomena tersebut berlangsung kurang lebih selama tujuh hari sebelum akhirnya tanaman cabai mengering dan mati. Jika tanaman dicabut terlihat akar berwarna kecokelatan dan membusuk.


Jika pangkal batang dibelah terlihat lingkaran cokelat kehitaman. Lingkaran berwarna cokelat kehitaman tersebut adalah pembuluh pengangkut yang telah rusak dan membusuk.

Beberapa tindakan untuk mengendalikan layu fusarium antara lain pengolahan lahan yang baik, sanitasi yang baik, penggunaan benih yang tahan terhadap fusarium, dan menggunakan mulsa plastik.

Selain itu, memusnahkan tanaman yang terinfeksi, aplikasi trichoderma. Tidak ada bahan aktif yang benar-benar ampuh mengatasi layu fusarium, namun tidak ada salahnya untuk mencoba fungisida berbahan aktif benomil atau metalaksil.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/11/20/114500176/penyakit-layu-tanaman-cabai-penyebab-dan-cara-menanganinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke