JAKARTA, KOMPAS.com--Kucing bisa saja jatuh sakit namun kita tak mengetahuinya. Karena, kucing terbiasa menyembunyikan rasa sakitnya dan memilih tidak menunjukkannya.
Untuk itu kita sebagai pemilik harus jeli membaca tanda dan gejala kucing yang sedang tak enak badan atau sedang jatuh sakit.
Berikut adalah gejala dan tanda-tanda kucing sedang sakit seperti dilansir dari Cuteness, Minggu (19/9/2021).
Gejala fisik kucing sedang sakit
Seekor kucing yang sakit menunjukkan lebih dari satu gejala fisik yang menunjukkan bahwa dia sedang tidak enak badan. Perubahan nafsu makan dan minum adalah tanda bahaya.
Penolakan untuk makan atau minum dapat menunjukkan bahwa dia kesakitan. Peningkatan rasa haus dan buang air kecil merupakan indikator penyakit ginjal, hipertiroidisme atau diabetes.
Muntah beberapa kali sehari dapat menyebabkan dehidrasi dan lemah-lesu. Kucing yang sakit mungkin memiliki kebiasaan buang air kecil yang berbeda seperti diare atau sembelit. Batuk, bersin, atau garukan yang berlebihan menunjukkan bahwa kucing Anda mungkin sakit.
Tanda-tanda fisik
Mengamati penampilan kucing dapat membantu menemukan tanda-tanda penyakit dengan cepat. Saat membelainya, rasakan melalui bulunya hingga ke kulitnya untuk mencari benjolan atau area yang terinfeksi pada kulit.
Adelaide Animal Hospitals di Australia merekomendasikan untuk memeriksa warna gusi kucing untuk mendeteksi penyakit. Kucing yang sehat memiliki gusi berwarna merah muda; warna lain menunjukkan penyakit.
Gusi putih adalah indikator atau kehilangan darah atau syok, gusi merah adalah tanda suhu tinggi atau toksisitas dan gusi biru atau ungu berarti dia kekurangan oksigen.
Gusi yang berwarna kuning merupakan tanda penyakit organ. Kekakuan atau pincang bisa menjadi tanda rasa sakit akibat cedera atau mungkin radang sendi pada kucing yang lebih tua.
Perubahan bertahap
Kucing yang sakit mungkin mengalami perubahan bertahap dari waktu ke waktu, seperti kenaikan atau penurunan berat badan, atau bulu kusam dengan rambut rontok.
Kerontokan rambut yang berlebihan di dekat telinga dapat mengindikasikan kutu, tungau telinga, atau kudis telinga, yang semuanya menyebabkan garukan.
Rambut rontok pada kulit dapat menunjukkan infeksi staph, infeksi ragi atau jamur atau beberapa penyakit endokrin lainnya.
Perubahan mendadak pada perilaku kucing juga bisa menjadi petunjuk ada sesuatu yang tidak beres. Seekor kucing keluar yang tiba-tiba bersembunyi darimu, jadi pemarah, galak atau ketakutan, mungkin sedang kesakitan.
Kucing yang sudah terlatih buang air di kotak kotoran tapi tiba-tiba buang air sembarangan juga bisa menjadi indikasi adanya penyakit seperti, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, atau batu kandung kemih.
Situasi darurat
Kucing memerlukan perawatan darurat jika ia menunjukkan gejala yang mengancam jiwa seperti darah dalam tinja atau muntah, sesak napas, kejang, kelumpuhan, atau warna kuning pada gusi dan matanya.
Dalam situasi ini, terutama di malam hari, segera bawa hewan peliharaan ke klinik darurat.
Selalu periksa dengan dokter hewan sebelum mengubah diet, pengobatan, atau rutinitas aktivitas fisik hewan peliharaan. Informasi ini bukan pengganti pendapat dokter hewan.
https://www.kompas.com/homey/read/2021/09/19/230007876/tanda-dan-gejala-kucing-sedang-sakit