Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Rumah Tapak Alami Kenaikan dan Banyak Dicari di Tengah Pandemi

Faktanya, tercatat pada pencarian properti di Rumah.com pada kuartal pertama 2021 naik sebesar 26 persen dibanding pada kuartal sebelumnya. 

Seperti yang dipaparkan dalam webinar bertema "Review Property Market di Q1 2021 di Tengah Upaya Kebangkitan Ekonomi Nasional", Selasa (25/5/2021), pencarian properti di kawasan Jabodetabek masih didominasi pencarian rumah tapak, yakni sebesar 90 persen dari total pencarian properti di Rumah.com.

Lokasi pencarian paling populer adalah kawasan Jakarta Selatan, yakni 24 persen pencarian. Jika diakumulasikan, mayoritas pencarian sebanyak 56 persen mengincar kawasan DKI Jakarta. 

Spesifiknya, sebanyak 56 persen orang mencari rumah di bawah harga Rp1 miliar, kemudian sebanyak 47 persen pencarian dilakukan pada harga maksimal Rp750 juta. Bahkan, di sisi lain, ada 22 persen pencarian yang dilakukan dalam kisaran harga Rp1,5-4 miliar. 

Penurunan indeks harga apartemen 

Sementara itu, Marine Novita, Country Manager Rumah,com, menyimpulkan bahwa berdasarkan Data Rumah.com Indonesia Property Market Index pada kuartal pertama 2021 menunjukkan terjadinya penurunan harga properti. 

Namun, pasar properti nasional diperkirakan masih akan tetap stabil. Mengingat, penurunan harga properti lebih dipengaruhi oleh menurunya harga apartemen. Sebaliknya, harga properti untuk segmen rumah tapak masih meningkat. 

Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti pada 2021 adalah masih tingginya pencarian properti pada kuartal pertama 2021 dibanding kuartal sebelumnya. 

Selain Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah adalah sejumlah wilayah yang masih tetap menunjukkan kenaikan harga properti, terutama di segmen rumah tapak.

Hal ini terutama terlihat pada kota-kota favorit pencarian properti seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Semarang.

“Preferensi konsumen akan rumah tapak yang dekat dengan pusat kota belum sebanding dengan anggaran yang disediakan, yakni di bawah Rp1 miliar. Panduan dan resources yang dimiliki Rumah.com memungkinkan pencari rumah menajamkan pencarian mereka untuk menemukan hunian yang sesuai dengan budget dan kebutuhan,” jelas Marine. 

Padahal, bagi konsumen yang ingin memiliki rumah tapak di kawasan Jakarta, mereka harus menyediakan dana setidaknya Rp2,5 miliar untuk bisa membelinya. 

Sebagai solusi alternatif, pencari properti yang mengincar hunian di kawasan Jakarta, tapi budget terbatas, bisa melirik apartemen. Dengan budget di kisaran Rp750 jutaan, konsumen masih bisa mendapatkan unit apartemen dengan dua kamar tidur. 

Pembeli milenial 

Menurunnya harga dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyer’s market. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik membeli properti.

Konsumen juga akan semakin dimanjakan oleh stimulus pemerintah berupa penghapusan PPN, pembelian properti tanpa uang muka, serta tren suku bunga yang terus turun. 

Menurut Alim Gunadi, Managing Director Strategic Business & Services PT Sinar Mas Land, pencari dan pembeli properti hunian ini juga disumbangkan oleh kaum millennial. Generasi ini sedang membutuhkan sebuah rumah yang berfungsi sebagai hunian.

"Milenial yang sudah memiliki pendapatan sendiri, bahkan ada sebagian besar yang menjadi pengusaha, mencari hunian untuk mereka. Hunian yang benar-benar berfungsi sebagai tempat tinggal yang nyaman," jelas Alim. 

Selain itu, peningkatan pencarian rumah ini juga terkait dengan kondisi kerja di tengah pandemi virus Covid-19, yang menuntut beraktivitas di rumah, termasuk bekerja dari rumah.

Marine menambahakan, jika sektor properti harus bisa menghadirkan solusi alternatif bagi para pencari properti yang memiliki preferensi hunian dekat dengan pusat kota, tapi  anggaran terbatas. 

"Selain itu, sektor properti juga harus melakukan adaptasi dengan mengembangkan hunian yang sesuai kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang selama pandemi semakin membutuhkan lingkungan yang lebih sehat, koneksi Internet yang gegas dan stabil, dan ruangan untuk melakukan aktivitas work from home (WFH) dan school from home,” ucapnya.  

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/25/154828376/harga-rumah-tapak-alami-kenaikan-dan-banyak-dicari-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke