Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Penyebab Daun Janda Bolong Keriting dan Solusinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Janda bolong atau Monstera adansonii adalah salah satu tanaman hias populer sepanjang tahun lalu. Tanaman ini memiliki ciri khas daun yang memiliki beberapa lubang.

Popularitas janda bolong tampaknya masih berlanjut hingga tahun ini. Untuk Anda yang mengoleksi janda bolong, Anda perlu memerhatikan kondisi daun tanaman hias tersebut.

Salah satunya adalah daun janda bolong keriting atau mengeriting. Ada beberapa penyebab daun janda bolong keriting, antara lain penyiraman yang salah, stres, hingga hama.

Dilansir dari Smart Garden Guide, Selasa (25/5/2021), berikut beberapa penyebab daun janda bolong mengeriting dan solusinya. 

1. Kurang air

Jika Anda jarang menyiram tanaman janda bolong, maka tanaman akan merespons dengan menggulung daunnya.

Penyiraman yang kurang adalah salah satu penyebab umum daun janda bolong mengeriting atau tergulung.

Solusinya tentu saja adalah menyiram tanaman janda bolong Anda secara rutin. Pastikan Anda menyiram sampai bagian atas tanah terendam dan air mengalir dengan bebas dari lubang drainase di dasar pot.

Ke depan, cobalah rutin memeriksa tanaman janda bolong Anda untuk melihat apakah perlu disiram. Periksa kondisi daun dan kekeringan tanah setiap beberapa hari dan sirami setelah 1-2 inci bagian atas tanah terasa kering jika disentuh.

2. Kelembaban rendah

Keriting daun janda bolong adalah respons umum terhadap tingkat kelembaban yang rendah.

Jenis tanaman hias Monstera biasanya tumbuh paling baik dengan kelembaban kurang dari 40 persen.

Bila kelembaban di bawah itu, daun biasanya akan melengkung atau keriting, serta ujung dan tepi daunnya akan berubah warna menjadi cokelat.

Berikut cara mengetahui daun janda bolong keriting karena kelembaban rendah.

  • Periksa tanah. Jika tanah tetap lembap, kemungkinan tidak akan masuk air.
  • Gunakan higrometer atau termometer digital untuk memantau tingkat kelembaban di rumah. Jika kelembaban secara konsisten di atas 40 persen, kelembaban rendah bukanlah penyebab daun janda bolong keriting.

Ada beberapa cara meningkatkan tingkat kelembaban di rumah untuk memberi manfaat bagi janda bolong dan tanaman hias Anda yang lain.

3. Hama

Hama pengisap getah seperti tungau laba-laba, kutu putih, dan thrips akan memakan dedaunan dan batang, menyedot sari dari tanaman.

Daun janda bolong yang keriting karena hama disebabkan oleh hilangnya air dari daun oleh hama tersebut.

Meskipun tanaman mungkin menyerap banyak air dan nutrisi dari tanah, hama yang memakan tanaman menghabiskannya sebelum mencapai pinggiran daun. Hal ini menyebabkan daun Monstera menggulung seolah-olah mereka sedang di bawah air.


Carilah hama dengan memeriksa bagian atas dan bawah daun dan batang dengan cermat. Sebagian besar hama akan terlihat jika Anda melihat lebih dekat, namun tungau laba-laba berukuran sangat kecil dan terkadang dapat terlewatkan.

Cari jaring seperti gumpalan di antara dedaunan, atau gunakan kaca pembesar untuk melihat dedaunan dari dekat.

Anda juga dapat melihat di mana hama memakan daun. Bintik-bintik kuning kecil atau cincin pada daun dengan pola tidak teratur adalah tanda bahwa hama telah memakan tanaman Anda.

4. Stres karena panas

Suhu tinggidapat menyebabkan daun janda bolong keriting atau tergulung. Ini dapat terjadi cukup cepat, dan lebih mungkin terjadi sebagai respons akut terhadap perubahan kondisi yang tiba-tiba.

Cuaca yang terlalu panas, atau ketika tanaman dipindahkan ke lokasi yang berada di jalur ventilasi pemanas dapat menyebabkan masalah ini.

Panas dan aliran udara menyebabkan kehilangan air yang jauh lebih cepat dari daun daripada biasanya, mengakibatkan daun melengkung dalam upaya putus asa untuk menahan air.

5. Pot tidak sesuai

Anda harus mempertimbangkan pot untuk tanaman janda bolong. Jika tanaman Anda telah tumbuh besar tetapi masih dalam pot kecil, ia mungkin menggunakan semua air yang ada dengan sangat cepat.

Tanaman pun mungkin telah menjadi sangat terikat dengan akarnya, yang akan membuatnya lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan penyiraman.


Jika tanah terasa kering hanya 1-2 hari setelah Anda menyiram tanaman janda bolong, maka pot dan tanah mungkin tidak cukup lembab, dan Anda harus memikirkan untuk mengganti pot.

Anda juga dapat melihat banyak akar yang tumbuh dari lubang drainase, dan saat Anda mengangkat tanaman dari potnya, akarnya akan padat dan melilit bagian dalam pot.

Pindahkan tanaman ke dalam pot yang 1-2 inci lebih besar karena ini akan memberi akar ruang baru untuk tumbuh, dan menyediakan lebih banyak tanah untuk menahan air dan nutrisi di antara penyiraman.

6. Terlalu banyak air

Terlalu banyak air terkadang bisa menyebabkan daun keriting atau melengkung. Hal ini terjadi karena tanah yang terus-menerus basah mengakibatkan akar mati dan menghentikan penyerapan air oleh tanaman sehingga menyebabkan layu.

Janda bolong yang diberi terlalu banyak air biasanya memiliki daun yang menguning dan layu. Daunnya mungkin keriting atau tergulung, tetapi tujung atau tepi daun tidak berwarna coklat dan tidak akan renyah atau kering.

Untuk tanaman dengan gejala parah, busuk akar biasanya terjadi, jadi pemeriksaan akarnya biasanya akan membantu Anda membuat diagnosis.

Anda mungkin perlu mengangkat tanaman dari pot untuk memeriksa akarnya. Bila akar berwarna cokelat atau hitam, lembek, seringkali dengan bau busuk, maka ini adalah tanda pembusukan akar.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/25/080800876/6-penyebab-daun-janda-bolong-keriting-dan-solusinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke