JAKARTA, KOMPAS.com— Keterampilan mencuci pakaian sebaiknya kita kuasai agar pakaian bersih sempurna dan tetap awet.
Sayangnya, langkah-langkah dan tahapan dalam mencuci pakaian seringkali disepelekan. Tanpa disadari, banyak orang telah melakukan banyak kesalahan saat mencuci pakaian. Hal ini bisa menyebabkan pakaian menjadi rusak dan tidak tahan lama.
Warna pakaian juga bisa memudar atau jahitan mudah terlepas, hingga hasil akhir pencucian yang kaku dan kasar.
Berikut adalah lima kesalahan yang sering kita lakukan saat mencuci baju baik menggunakan mesin
ataupun menggunakan tangan seperti dilansir dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/5/2021).
Pakaian yang tidak dipisahkan sebelum mencuci bisa menyebabkan pakaian kita luntur dan serat kain menjadi rusak.
Pengelompokan bisa kamu mulai dengan memisahkan warna yang terang, gelap dan pakaian berwarna putih. Setelah itu, kelompokkan juga pakaian berdasarkan jenis bahannya untuk mencegah kerusakan pada serat kain.
2. Kancing pakaian tidak dibuka
Saat mencuci pakaian, ada baiknya kamu membuka kancing dari atas hingg bawah. Hal ini mungkin akan menyita waktu, namun percayalah, semua bagian akan tercuci dengan bersih dan pakaian akan tetap awet.
Karena saat kancing masih saling terkait, jahitan pada kancing akan mudah terlepas. Selain itu, lubang kancing akan mudah kendur dan membuat robekan yang bisa berakibat fatal.
Untuk menggunakan noda membandel, kamu bisa menggunakan pemutih. Namun ingat, memakai pemutih jangan berlebihan, ya!
Karena pemutih bersifat korosif, jika menggunakannya terlalu banyak, serat pakaian akan rusak dan bisa membuatnya rapuh. Akibatnya, pakaian akan mudah robek. Patuhi aturan dan ukuran pemakaiannya agar pakaian tetap aman dan bersih.
Selain itu, karena, sifat pemutih adalah untuk mengoksidasi kotoran, maka jika digunakan untuk pakaian berwarna, pemutih bisa menghilangkan dan memudarkan warna pakaian.
Untuk noda membandel pada pakaian berwarna, kamu bisa mencari pembersih ekstra yang aman untuk pakaian berwarna.
Mitos yang mengatakan bahwa semakin banyak deterjen yang digunakan, makan semakin bersih pakaian, sebaiknya jangan lagi dipercaya.
Karena, penggunaan deterjen dengan jumlah yang banyak bukan berarti lebih
ampuh menghilangkan noda pada pakaian kita.
Penggunaan deterjen berlebihan justru akan membuat proses pembilasan menjadi lebih lama karena banyaknya busa yang tak juga hilang.
Jika kamu menggunakan mesin cuci, penggunaan deterjen yang berlebihan justru akan meninggalkan residu deterjen yang membuat pakaian kaku dan berbau apek.
Deterjen yang terlalu banyak juga akan merusak tangan, untuk kamu yang mencuci pakaian dengan tangan.
Tak hanya itu, menggunakan deterjen berlebihan juga akan mencemari lingkungan.
Pemilihan deterjen juga akan menentukan hasil pencucian. Rata-rata, deterjen konvensional yang beredar di Indonesia mengandung LABSA atau Linear Alkyl Benzene Sulphonic Acid.
LABSA adalah asam lemak organik (zat turunan minyak bumi) yang larut dalam air dan diencerkan untuk mengeluarkan panas. Jika terkena kulit akan terasa panas dan keriput atau pecah-pecah.
Agar aman untuk kulit dan lingkungan, kamu bisa memilih deterjen yang menggunakan bahan-bahan yang natural.
LABSA yang berbahan dasar dari turunan minyak bumi tentu suatu saat nanti akan habis jika digunakan terus menerus. Untuk itu, ada baiknya mencari deterjen yang menggunakan bahan-bahan natural dan ramah lingkungan.
Kamu bisa memilih deterjen berbahan tumbuhan yang mudah larut serta ampuh membersihkan pakaian. Deterjen berbahan tumbuhan juga tentu aman untuk lingkungan dan juga tangan kamu.
Sudah tahu kan kesalahan dalam mencuci pakaian? Jangan diulangi lagi, ya..
https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/05/182344776/5-kesalahan-saat-mencuci-pakaian-jangan-diulangi-lagi-ya