Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Mengapa Kucing Mengejar Ekornya Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Hal menyenangkan dari memelihara kucing adalah tingkah laku aneh dan tak terduga yang mereka lakukan, salah satunya adalah mengejar-ngejar ekornya sendiri.

Ketika kucing peliharaanmu mengejar ekornya sendiri, mungkin ini adalah pemandangan konyol yang mungkin menghibur dan membuatmu tersenyum.

Namun, jika kucingmu sering mengejar ekornya, pernahkah kamu berpikir dan bertanya apakah mereka baik-baik saja? Apakah hal ini normal dilakukan oleh seekor kucing?

Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (22/4/2021), pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai alasan mengapa kucing bermain atau mengejar-ngejar ekornya sendiri.

Sama seperti anjing, beberapa kucing yang mengejar ekornya sendiri hanya untuk bersenang-senang.

“Beberapa kucing akan mengejar ekornya untuk hiburan, tetapi ini lebih jarang terjadi pada kucing daripada anjing,” kata Dr Sasha Gibbons dari Just Cats Veterinary Hospital di Stanford, Connecticut.

Namun, terkadang seekor kucing yang mengejar ekornya memiliki arti yang lebih dalam. Sayangnya, ada kalanya kucing yang mengejar ekornya menandakan alasan medis yang memengaruhi.

Seekor kucing juga akan mengejar ekornya jika ada infeksi dan ekornya tidak nyaman, atau jika gatal karena alergi.

"Kucing juga dapat mengalami kondisi yang disebut sindrom hiperestesia, yang disebabkan oleh ujung saraf yang terlalu aktif, dan kucing merasakan sensasi geli di bagian ekor," ungkap Dr. Gibbons.

Stud tail (suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar keringat yang aktif pada bagian atas ekor) adalah masalah lain yang mungkin berperan membuat kucingmu mengejar-ngejar ekornya.

Penting untuk mengetahui bahasa tubuh dan ekor normal kucingmu untuk memastikan ia tidak bertingkah karena alasan medis.


Anak kucing mengejar ekornya

Seperti yang mungkin pernah kamu lihat, perhatian kucing bisa teralihkan oleh hampir semua hal. Bahkan bayangan yang melintasi lantai atau gerakan kecil di luar jendela bisa seperti membunyikan alarm untuk kucing. Perilaku semacam ini bahkan lebih terasa pada anak kucing.

Saat anak kucing berguling, biasanya mereka akan mengambil ekornya sendiri dan menyerangnya, seolah-olah itu adalah mainan.

Mungkin sulit untuk mengetahui apakah beberapa anak kucing menyadari bahwa ini adalah ekornya sendiri. Bahkan setelah mereka belajar, mereka akan sering mengejar ekor mereka sebagai ekspresi.

Jika kamu melihat anak kucing mengejar ekornya, dalam sebagian besar kasus hal itu disebabkan karena bermain. Itu tidak akan menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Kucing dewasa mengejar ekornya

Sangat mungkin kucingmu yang sudah dewasa akan tetap suka bermain seperti anak kucing saat mereka tumbuh dewasa.

Namun, sebagian besar kucing dewasa akan mengetahui bahwa ekornya sendiri bukanlah mainan dan mereka akan berhenti mengejarnya.

Akan tetapi, sangat jarang kucing dewasa mengejar ekornya untuk bermain, meskipun ada banyak pengecualian. Ekor kucing menunjukkan banyak hal tentang keadaan kesejahteraan mereka.

Ketika kamu melihat kucing dewasa yang kamu pelihara mengejar ekornya untuk beberapa saat atau sebagai bagian dari periode bermain yang menyenangkan, hal itu seharusnya tidak membuatmu khawatir.

Sayangnya, kucing yang mengejar ekornya secara kompulsif kemungkinan besar merupakan pertanda adanya masalah. Stereotip adalah perilaku berulang yang tidak memiliki tujuan yang jelas dan merupakan tanda perilaku kompulsif.

Mereka dapat terjadi karena berbagai alasan, tetapi merupakan akibat dari stres dan kecemasan. Seekor kucing yang mengejar ekornya adalah contoh umum dari stereotip.


Yang lainnya termasuk menggigit diri sendiri atau bahkan memakan plastik atau benda lain yang tidak bisa dimakan.

Penyebab stereotip meliputi:

  • Kurangnya sosialisasi
  • Perubahan pada rutinitas mereka
  • Menjadi kurang terstimulasi
  • Takut
  • Stres
  • Trauma

Bermain adalah aspek perilaku kesejahteraan kucing dan stereotip terkait dengan masalah psikologis mereka.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/22/125600576/alasan-mengapa-kucing-mengejar-ekornya-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke