Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Media Tanam Hidroponik yang Bisa Dicoba di Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam tanaman dengan cara hidroponik kini menjadi alternatif bagi pencinta tanaman yang tidak memiliki lahan luas di rumah. Selain dapat menghemat ruang, menanam dengan cara hidroponik juga lebih praktis.

Dilansir dari Epic Gardening, Sabtu (12/12/2020), ada beberapa media tanam hidroponik untuk membantu mendukung akarnya dan mempertahankan rasio air atau oksigen yang baik.

Cara menanam dengan hidroponik adalah menanam dengan tidak menggunakan tanah, namun dengan media lain, seperti berikut ini.

1. Sabut kelapa

Sabut kelapa menjadi media tanam hidroponik paling favorit di kalangan pencinta tanaman.

Mengapa sabut kelapa begitu populer? Sebab, kelapa ditanam di daerah tropis dan seringkali jatuh ke laut saat sudah matang.

Sekam atau sabut kelapa melindungi benih dan daging dari kerusakan akibat sinar matahari dan garam. Hal ini menunjukkan jika sekam berfungsi sebagai media tumbuh yang bagus untuk kelapa berkecambah dan menciptakan pohon baru.

Sabut kelapa yang digiling akan bertindak sebagai media kaya hormon dan bebas jamur bagi tanaman.

Dengan cara yang sama seperti membantu perkecambahan kelapa, dan akan membantu semua benih serta bibit untuk lebih kuat.

Sabut kelapa memiliki rasio udara dan air yang bagus, sehingga akar tanaman tidak akan kelebihan air. Selain itu, sabut kelapa umumnya akan menjadi limbah atau menjadi kompos jika tidak digunakan dalam aplikasi hidroponik.

2. Hydroton

Selain sabut kelapa, pelet tanah liat atau yang biasa disebut hydroton juga menjadi media yang populer di pencinta tanaman. Seperti namanya, hydroton dibuat dari tanah liat yang membentuk bola bundar dari bahan berpori.

Yang menjadi kelebihan hydroton adalah dapat melepaskan nutrisi ke aliran air dan pH netral. Selain itu, bentuknya yang bulat dapat membantu memastikan keseimbangan oksigen atau air sehingga tidak terlalu kering atau terlalu banyak air.

Namun, kekurangan menggunakan hydroton ini adalah bobotnya yang berat.

3. Rockwool

Rockwool adalah sekumpulan serat berbentuk busa yang terbuat dari lelehan batu gunung berapi seperti batu basalt. Selain itu, media tanam ini ramah lingkungan.

Kelemahan media tanam ini adalah memiliki pH tinggi dan perlu direndam. Serat dan debu yang tercipta dalam proses pembuatan rockwool dapat berbahaya bagi mata, hidung, dan paru-paru.

Anda bisa mencegah debu dengan merendam rockwool di air setelah dikeluarkan dari kemasannya.

4. Oasis Cubes

Oasis cubes mirip dengan kubus rockwool, namun perbedaannya adalah pada warna hijau yang dimiliki oleh oasis cubes. Kelebihan oasis cubes adalah harga yang terjangkau dan dapat digunakan untuk fase perkecambahan dan pembibitan.


 

5. Perlit

Perlit adalah kaca vulkanis yang relatif banyak mengandung air. Perlit umumnya terbentuk dari hidrasi batuan obsidian.

Perlit merupakan media tanam bebas tanah yang memiliki tingkat retensi oksigen terbaik dari semua media tanam. Namun biasanya perlit harus dikombinasikan dengan sabut kelapa, tanah, atau vermikulit.

6. Kerikil

Kerikil dapat dipakai untuk media hidroponik bagi pemula, dengan mencucinya sebelum dipakai. Anda bisa memakai jenis kerikil apa saja.

7. Serat kayu

Serat kayu menjadi media yang bagus serta efesien untuk media hidroponik. Menurut beberapa penelitian, serat kayu dapat mengurangi efek pengatur tumbuh, yang berarti tanaman Anda mungkin tumbuh sedikit lebih besar.

https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/12/164900976/7-media-tanam-hidroponik-yang-bisa-dicoba-di-rumah-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke