SECARA formal, memang Paus Fransiskus adalah Puas bagi umat Katolik. Namun, kenyataannya Paus Fransiskus telah menjadi Paus bagi semua umat dan semua iman.
Karena selama menjabat sebagai Paus, beliau telah menjadi tauladan bagi semua umat, semua iman, dan semua agama.
Untuk dunia saat ini, kepemimpinan agama yang diperlukan adalah pemimpin yang melingkupi, merengkuh, dan mengayomi semua (inklusif) umat.
Pemimpin agama memang harus terbuka dengan semangat keragaman tidak hanya bagi umatnya sendiri, tetapi harus merangkul dan mengayomi semua iman dan semua agama.
Berat dan penuh tantangan bagi umatnya sendiri yang merasa dipaksa menerima kenyataan dengan cakupan umat dan agama lain. Begitu juga berat bagi umat lain yang merasa harus menerima pemimpin agama lain.
Dunia saat ini membutuhkan pemuka agama yang tidak hanya memimpin agamanya sendiri. Sekali lagi, semua agama yang ada di sekitarnya adalah tanggungjawab semua pemuka agama.
Seorang pemuka agama tidak hanya menangung tugas dan tanggungjawab umatnya saja, tetapi juga umat-umat lain yang ada. Pemimpin agama tidak bisa menghindari dari agama lain.
Seorang Paus adalah Paus bagi semua agama, begitu juga Kardinal, Uskup dan para Romo. Seorang Kiai dan Ustaz juga sama, hendaknya menjadi Kiai dan Ustaz semua umat dan agama. Seorang Pendeta dan Pastor juga memimpin semua umat.
Seorang Bhante Buddhist juga menjadi Bhante semua umat dan iman. Seorang Pedande Hindu juga sama, memimpin semua umat yang ada di sekitarnya. Imam, pemuka, dan tukang doa, mendoakan semua umat dan semua iman. Begitu kira-kira.
Umatnya juga berlaku prinsip yang sama. Umat harus menerima dan siap mendengar kebijakan dan petuah pemuka semua agama.
Bukan berarti umat harus mendengar ceramah setiap hari enam atau tujuh agama. Bukan begitu. Namun kebijakan dan nasehat yang berguna datang dari pemimpin mana saja bisa menguatkan iman umat kita.
Dalai Lama bisa mendinginkan hati semua iman. Begitu juga Gus Baha, Quraysh Syihab, dan semua pemimpin yang terpandang.
Dunia saat ini sudah rumit dan pelik. Urusan agama tidak bisa dipisahkan dari urusan agama lain. Tidak bisa, satu agama hidup sendiri mandiri tanpa menyentuh aspek umat lain, dari segi politik, ekonomi, sosial dan bahkan ajaran agama.
Yang diperlukan adalah pemimpin yang bijak, terbuka, siap berkolaborasi dengan umat dan pemimpin agama lain.
Kita beruntung, ada pemimpin seperti Paus Fransiskus. Tindakan dan ucapan Paus Fransiskus sering menyejukkan dan mendamaikan dunia yang bertambah panas secara iklim dan rumitnya persoalan manusia global.