Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Kompas.com - 03/05/2024, 08:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SECARA formal, memang Paus Fransiskus adalah Puas bagi umat Katolik. Namun, kenyataannya Paus Fransiskus telah menjadi Paus bagi semua umat dan semua iman.

Karena selama menjabat sebagai Paus, beliau telah menjadi tauladan bagi semua umat, semua iman, dan semua agama.

Untuk dunia saat ini, kepemimpinan agama yang diperlukan adalah pemimpin yang melingkupi, merengkuh, dan mengayomi semua (inklusif) umat.

Pemimpin agama memang harus terbuka dengan semangat keragaman tidak hanya bagi umatnya sendiri, tetapi harus merangkul dan mengayomi semua iman dan semua agama.

Berat dan penuh tantangan bagi umatnya sendiri yang merasa dipaksa menerima kenyataan dengan cakupan umat dan agama lain. Begitu juga berat bagi umat lain yang merasa harus menerima pemimpin agama lain.

Dunia saat ini membutuhkan pemuka agama yang tidak hanya memimpin agamanya sendiri. Sekali lagi, semua agama yang ada di sekitarnya adalah tanggungjawab semua pemuka agama.

Seorang pemuka agama tidak hanya menangung tugas dan tanggungjawab umatnya saja, tetapi juga umat-umat lain yang ada. Pemimpin agama tidak bisa menghindari dari agama lain.

Seorang Paus adalah Paus bagi semua agama, begitu juga Kardinal, Uskup dan para Romo. Seorang Kiai dan Ustaz juga sama, hendaknya menjadi Kiai dan Ustaz semua umat dan agama. Seorang Pendeta dan Pastor juga memimpin semua umat.

Seorang Bhante Buddhist juga menjadi Bhante semua umat dan iman. Seorang Pedande Hindu juga sama, memimpin semua umat yang ada di sekitarnya. Imam, pemuka, dan tukang doa, mendoakan semua umat dan semua iman. Begitu kira-kira.

Umatnya juga berlaku prinsip yang sama. Umat harus menerima dan siap mendengar kebijakan dan petuah pemuka semua agama.

Bukan berarti umat harus mendengar ceramah setiap hari enam atau tujuh agama. Bukan begitu. Namun kebijakan dan nasehat yang berguna datang dari pemimpin mana saja bisa menguatkan iman umat kita.

Dalai Lama bisa mendinginkan hati semua iman. Begitu juga Gus Baha, Quraysh Syihab, dan semua pemimpin yang terpandang.

Dunia saat ini sudah rumit dan pelik. Urusan agama tidak bisa dipisahkan dari urusan agama lain. Tidak bisa, satu agama hidup sendiri mandiri tanpa menyentuh aspek umat lain, dari segi politik, ekonomi, sosial dan bahkan ajaran agama.

Yang diperlukan adalah pemimpin yang bijak, terbuka, siap berkolaborasi dengan umat dan pemimpin agama lain.

Kita beruntung, ada pemimpin seperti Paus Fransiskus. Tindakan dan ucapan Paus Fransiskus sering menyejukkan dan mendamaikan dunia yang bertambah panas secara iklim dan rumitnya persoalan manusia global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Global
Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Global
[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

Global
Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Ukraina Serang Perbatasan, 5 Warga Rusia Tewas

Global
Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Korut Bangun Jalan dan Tembok di Zona Demiliterisasi

Global
Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Di Gaza Utara Bawang Sekilo Rp 1,1 Juta, Warga Pilih Makan Roti

Global
WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

WHO: Pasien Flu Burung di Meksiko Meninggal karena Kondisi Lain

Global
Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Tak Terima Diremehkan, Wanita Ini Resign Lalu Kuliah Lagi, Kini Kembali Bekerja dengan Gaji 2 Kali Lipat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com