Paus ini adalah tauladan juga bagi semua pemimpin, tidak hanya bagi tradisi Kristiani. Beliaupun sudah berkolaborasi dengan pemimpin dan umat lain.
Watak kerja sama Paus Fransiskus melampui semua iman. Ungkapan-ungkapan dan ajakan bagi dunia mendinginkan dan mencerahkan.
Sikap yang patut mendapat perhatian adalah kehangatannya menyambut para imigran dari wilayah konflik di Timur Tengah dan Afrika yang sedang mencari suaka di Eropa. Paus menunjukkan sikap humanismenya.
Relasinya dengan umat agama lain juga menjadi contoh bagi semua umat. Dokumen penting tentang persaudaraan manusia dengan Syekh besar al-Azhar Ahmad Tayyed, yang terkenal dengan dokumen Abu Dabi.
Frateli Tutti (persaudaran semua manusia) merupakan tonggak tersendiri bagi pesaudaraan lintas iman.
Persaudaraan tidak dibatasi oleh iman dan kelompok keagamaan. Persaudaraan tidak perlu memandang etnis, negara, atau keyakinan.
Manusia adalah manusia, semuanya harus bersaudara dan terus bekerjasama untuk menciptakan kehidupan surgawi di dunia saat ini.
Persaudaraan Islam dan Katolik juga berlaku bagi umat lain. Kita beruntung mempunyai banyak tauladan pemimpin agama yang baik di dunia.
Yang tidak baik juga ada. Tetapi tidak perlu dibesar-besarkan. Cukup kita beri perhatian yang baik saja.
Kita memerlukan pemimpin yang menunjukkan contoh dengan perilakunya, bukan hanya dengan ucapannya.
Kita memerlukan praktik nyata, tidak hanya ajakan dan dakwah. Ajakan dan dakwah yang paling efektif ya dengan tindakan nyata.
Sikap seperti itu cocok, tidak hanya bagi dunia saat ini, tetapi juga sesuai bagi bangsa Indonesia. Bangsa kita sudah sejak awalnya ditakdirkan beragam etnis, budaya, tradisi dan iman.
Kehadiran Paus pada awal September nanti akan memperkuat pesan itu. Kehadiran itu menegaskan makna menjadi Indonesia, sekaligus menggarisbawai kenyataaan betapa beragamnya negeri ini.
Betul bahwa mayoritas penduduknya beragama Islam, tetapi kenyataannya ada banyak tafsir, praktik, dan budaya Islam yang berbeda. Itu adalah modal yang memperkaya bukan memperlemah.
Kreatifitas manusia Muslim di Indonesia dalam menjalankan agamanya merupakan aset tersendiri.
Tidak ada kekuatan apapun yang bisa memaksa menyeragamkan Indonesia, baik caranya beragama, berbudaya, ataupun berpolitik. Itulah Indonesia, pilihan-pilihan yang berbeda diharapkan berdampingan dengan damai.
Secara terang-terangan, Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) KH Dr. Yahya Cholil Staquf sudah siap menyambut kehadiran Paus Fransiskus. Begitu juga Menteri Agama RI KH Yaqut Cholil Qoumas.
Nantinya, semua pemimpin agama di Indonesia juga akan menyambut dengan hangat, terbuka, dan gembira.
Mari sambut Paus Fransiskus dengan semangat persaudaraan bagi semua umat manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.