Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Kompas.com - 30/04/2024, 14:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Negara bagian India telah menangguhkan izin produksi dari 14 produk yang dibuat perusahaan farmasi dari guru yoga paling populer di negara ini.

Guru yoga itu berulang kali menerbitkan iklan yang menyesatkan tentang kemanjuran produknya.

Perintah ini jadi perkembangan terbaru kasus Baba Ramdev yang acara-acara TV, pengobatan yoga dan racikan obat tradisionalnya untuk berbagai penyakit telah membuatnya populer di India dan negara-negara lain.

Baca juga: Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Dilansir dari Reuters, Mahkamah Agung India dalam beberapa minggu terakhir ini telah berulang kali mengkritik Ramdev karena tidak mematuhi arahan-arahannya.

Dia diminta menghentikan iklan-iklan yang menyesatkan dari beberapa obat-obatan ayurveda tradisionalnya.

Izin produksi perusahaan-perusahaan Ramdev ditangguhkan pada tanggal 15 April oleh regulator obat tradisional di negara bagian Uttarakhand di India utara.

Daftar 14 produk yang izinnya ditangguhkan termasuk obat-obatan tradisional Ramdev untuk asma, bronkitis dan diabetes.

"Izin produksi ditangguhkan dengan segera," kata Mithilesh Kumar dari regulator negara bagian, dalam perintah tertulisnya.

Kasus yang menimpa Ramdev di Mahkamah Agung berkaitan dengan tuduhan Asosiasi Medis India bahwa perusahaannya, Patanjali, meremehkan obat-obatan konvensional.

Perusahaan juga disebut terus menerbitkan iklan-iklan yang menyesatkan meskipun ada perintah pengadilan untuk menghentikannya.

Baca juga: Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ramdev mengatakan bahwa tindakannya merupakan sebuah kelalaian dan perusahaannya telah memasang iklan di surat kabar untuk meminta maaf kepada publik.

Dalam beberapa minggu terakhir, ia telah muncul di hadapan para hakim di pengadilan tinggi dengan mengenakan jubah berwarna kunyit yang menjadi ciri khasnya untuk meminta maaf, tetapi para hakim sejauh ini belum menerima permintaan maafnya.

Baca juga: TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Para hakim sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan tuntutan penghinaan terhadap Ramdev atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Padahal Sudah Putus, Pria Ini Marah dan Rebut HP Mantan Pacar Usai Melihat Bersama Pria Lain

Padahal Sudah Putus, Pria Ini Marah dan Rebut HP Mantan Pacar Usai Melihat Bersama Pria Lain

Global
Rusia-Ukraina Saling Serang dengan Puluhan Drone dan Rudal

Rusia-Ukraina Saling Serang dengan Puluhan Drone dan Rudal

Global
Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Global
Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Global
AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

Global
Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Global
Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Global
Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Global
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Global
Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Global
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Global
Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Global
 [POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

[POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com