Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Rayakan Natal 25 Desember untuk Pertama Kalinya, Tak Mau Lagi Ikut Tanggal Rusia

Kompas.com - 26/12/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Natal tahun ini memiliki makna yang lebih dari sekadar spiritual bagi banyak orang Ukraina. Negara ini baru saja merayakannya sebagai hari libur nasional pada 25 Desember, bukan pada tanggal yang sama dengan Rusia.

Perubahan tersebut, yang diberlakukan dalam undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Volodymyr Zelensky pada Juli, mencerminkan kegelisahan warga Ukraina terhadap invasi Rusia yang telah berlangsung selama 22 bulan dan juga penegasan mereka akan identitas nasional.

Sebagian besar penduduk Ukraina beragama Kristen Ortodoks, namun kepercayaan ini terbagi menjadi dua gereja, salah satunya memiliki afiliasi panjang dengan Gereja Ortodoks Rusia.

Baca juga: Ukraina Hancurkan Kapal Rusia yang Diduga Bawa Drone Shahed Iran

Dilansir dari Guardian, Gereja Ortodoks Ukraina, yang tidak mengakui otoritas gereja Rusia dan telah dianggap sebagai skismatik, diberikan pengakuan penuh pada 2019 oleh Patriark Ekumenis Konstantinopel, otoritas tertinggi Ortodoksi.

Gereja Ortodoks Ukraina, yang merupakan cabang dari gereja Rusia, mengumumkan pada 2022 setelah dimulainya perang Rusia-Ukraina bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Moskwa dan menganggap diri mereka otonom.

Namun, paroki-parokinya tetap mengikuti kalender liturgi yang sama dengan gereja Rusia dan akan merayakan Natal pada 7 Januari.

Banyak orang Ukraina menyambut langkah untuk merayakan Natal pada 25 Desember dengan antusias.

"Ini adalah keadilan historis," kata Yevhen Konyk, seorang prajurit berusia 44 tahun yang, bersama dengan keluarganya, berpartisipasi dalam perayaan tradisional di sebuah museum terbuka di Kyiv.

"Kita harus bergerak maju tak hanya dengan dunia, tapi juga dengan tradisi negara kita dan mengatasi sisa-sisa kekaisaran yang kita miliki," ujarnya.

Oksana Poviakel, direktur Museum Arsitektur dan Kehidupan Rakyat Pyrohiv di Ukraina, tempat perayaan Natal berlangsung, mengatakan bahwa merayakan Natal pada 25 Desember adalah faktor penting lain dari identifikasi diri.

Baca juga: Butuh 500.000 Tentara, Ukraina Akan Turunkan Usia Minimal untuk Mobilisasi

"Kami memisahkan diri dari tetangga yang saat ini berusaha menghancurkan negara kami, yang membunuh rakyat kami, menghancurkan rumah kami, dan membakar tanah kami," katanya.

Asia Landarenko (63), mengatakan bahwa ia berdoa setiap hari untuk putranya, yang saat ini sedang menjalani wajib militer.

Baca juga: Rusia Klaim Kuasai Kota Maryinka di Ukraina Timur

"Keadaan perang memengaruhi segalanya, termasuk suasana hati. Perayaan Natal yang sesungguhnya adalah setelah kemenangan, tetapi karena Juruselamat telah lahir, maka begitu pula dengan kemenangan kita," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com