Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 11 "Musuh" Putin yang Nasibnya Berakhir Naas

Kompas.com - 30/08/2023, 19:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Apakah Yevgeny Prigozhin, pemimpin tentara bayaran Grup Wagner, memang tewas ketika pesawatnya jatuh di wilayah Tver Rusia masih belum jelas benar.

Namun, pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa tes DNA telah mengkonfirmasi dia adalah salah satu dari sepuluh penumpang yang tewas.

Dua bulan sebelum kematiannya, Prigozhin, yang pernah dijuluki "koki Putin" karena hubungan dekatnya dengan presiden Rusia itu, memimpin "serangan” pasukan Wagner menuju Moskwa.

Baca juga: Profil Yevgeny Prigozhin, dari Koki Pribadi Putin hingga Jadi Pentolan Wagner

Putin kemudian menuduhnya sebagai pengkhianat, tanpa menyebut namanya secara langsung. Prigozhin akhirnya menghentikan aksi itu dan lari ke ke Belarus. Ketika itu, banyak pengamat yang sudah mengatakan bahwa nyawa Prigozhin hanya tinggal menghitung hari.

Dia adalah korban terbaru dari daftar panjang para kritikus Putin yang tewas terbunuh atau mendekam di penjara.

1. September 2022: Ravil Maganov terjatuh dari jendela rumah sakit

Ravil Maganov, direktur raksasa minyak Rusia Lukoil, meninggal ketika dia jatuh dari jendela lantai enam sebuah rumah sakitdi Moskwa.

Polisi mencurigai dia bunuh diri, mengatakan bahwa dia didiagnosis menderita depresi selain masalah jantungnya.

Lukoil adalah perusahaan besar pertama Rusia yang menyerukan diakhirinya perang di Ukraina.

2. Agustus 2020: Alexei Navalny diracun

Salah satu kritikus paling keras Putin, Alexei Navalny, pingsan dalam penerbangan domestik dari Tomsk ke Moskwa dan jatuh koma.

Setelah pesawat melakukan pendaratan darurat di Omsk, Siberia, Navalny langsung mendapat perawatan medis. Dia kemudian diterbangkan ke Berlin, Jerman, dan dirawat di ke rumah sakit Charite.

Pihak rumah sakit kemudian mengonfirmasi bahwa dia diracun dengan agen saraf kimia, Novichok, yang dikembangkan di masa Uni Soviet.

Setelah pulih, Alexei Navalny merilis rekaman percakapan telepon, di mana seorang tersangka agen dari dinas intelijen dalam negeri Rusia, FSB, mengakui serangan tersebut.

Dalam rekaman yang diunggah ke YouTube, pria tersebut menyebut racun telah dioleskan ke pakaian dalam Navalny. Rusia menganggap rekaman percakapan itu palsu.

Navalny memutuskan kembali ke Rusia dan langsung dijatuhi hukuman penjara.

Baca juga: 5 Racun Paling Mematikan di Dunia, Kena Sedikit Saja Langsung Tewas Seketika

Alexei Navalny (kiri) di pengadilan desa terpencil Melekhovo di Rusia.AP/RUSSIAN FEDERAL PENITENTIARY SERVICE via DW INDONESIA Alexei Navalny (kiri) di pengadilan desa terpencil Melekhovo di Rusia.
3. Agustus 2019: Zelimkhan Khangoshvili ditembak mati di pusat Kota Berlin, Jerman

Zelimkhan Khangoshvili, warga negara Georgia dan etnis Chechnya yang pernah berperang melawan Rusia dalam Perang Chechnya Kedua, ditembak mati di siang hari bolong dengan tiga peluru di kepala dan punggung di taman Tiergarten di Berlin.

Pembunuhnya adalah agen intelijen Rusia Vadim Krasikov, yang ditangkap di tempat kejadian. Dua tahun kemudian dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Berlin.

4. September 2018: Pyotr Verzilov menunjukkan gejala keracunan

Artis dan aktivis Pussy Riot, Pyotr Verzilov, melaporkan adanya masalah pada penglihatan dan kemampuan bicaranya, setelah hadir di pengadilan di Moskwa.

Dia pernah berlari ke lapangan sepak bola saat final Piala Dunia sepak bola 2018 di Moskwa untuk menarik perhatian terhadap kebrutalan polisi.

Verzilov juga dibawa ke rumah sakit Charite di Berlin untuk perawatan. Dokter menduga dia telah diracun.

5. Maret 2018: Gagang pintu Sergei Skripal berlumuran racun

Agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia yang tinggal di Inggris ditemukan tak sadarkan diri di bangku taman di Kota Salisbury. Keduanya kemudian dikonfirmasi telah keracunan Novichok.

Meski keduanya selamat, seorang warga negara Inggris Dawn Sturgess, yang juga terkena racun saraf itu, meninggal. Polisi Inggris yakin racun itu disebar di pegangan pintu rumah Sergei Skripal.

Baca juga: Setahun Setelah Insiden Racun Saraf, Tabloid Rusia Rilis Suara Mantan Agen Ganda Skripal

6. Februari 2015: Boris Nemtsov ditembak mati dekat Kremlin

Mantan Wakil Perdana Menteri Rusia dan kritikus terkemuka Putin, Boris Nemtsov, terbunuh saat dia melintasi jembatan di atas Sungai Moskva dekat Kremlin.

Dia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah bersama kekasihnya, ketika sebuah mobil berhenti di belakangnya.

Empat peluru ditembakkan ke punggung dan kepalanya. Tiga jam sebelumnya, Nemtsov masih mengecam Putin dalam siaran radio.

Dua tahun kemudian, tiga warga Chechnya dijatuhi hukuman penjara di Rusia karena pembunuhan ini. Sampai hari ini, belum diketahui apa motif dan siapa yang memerintahkan pembunuhannya.

Alexander Litvinenko, mantan agen KGB yang diracun dengan polonium-212 di London.AP/ALISTAIR FULLER via DW INDONESIA Alexander Litvinenko, mantan agen KGB yang diracun dengan polonium-212 di London.
7. Juli 2009: Natalya Estemirova ditemukan tewas di selokan

Jenazah Natalya Estemirova, seorang sejarawan dan anggota dewan organisasi hak asasi manusia Rusia Memorial, ditemukan di sebuah selokan di Ingushetia beberapa jam setelah dia diculik di luar rumahnya di ibu kota Chechnya, Grozny.

Dia ditembak di kepala dan dada. Estemirova menuduh pasukan keamanan Rusia dan regu pembunuh pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, seorang loyalis Putin, melakukan penculikan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Investigasi atas pembunuhan Estemirova tidak menghasilkan apa-apa.

8. November 2006: Teh beracun Alexander Litvinenko

Alexander Litvinenko, mantan agen dinas rahasia Rusia yang membelot dan menjadi kritikus Putin, meninggal secara mengenaskan di London setelah diracuni dengan zat radioaktif polonium-210.

Bukunya Blowing Up Russia menuduh dinas rahasia Rusia telah mengorganisir ledakan di gedung-gedung apartemen di Rusia pada 1999 dan serangan teroris lainnya di negara tersebut untuk membenarkan perang di Chechnya dan membawa Vladimir Putin ke tampuk kekuasaan.

Konon, teh Litvinenko telah dicampur dengan polonium-210 di bar hotel di London. Tidak ada yang pernah dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhan tersebut.

Baca juga: Menebak Masa Depan Wagner Setelah Tewasnya Prigozhin

Jurnalis investigasi Anna Politkovskaya ditembak mati di dalam lift.DPA/SERGEI ILNITSKY via DW INDONESIA Jurnalis investigasi Anna Politkovskaya ditembak mati di dalam lift.
9. Oktober 2006: Anna Politkovskaya dibunuh di dalam lift

Anna Politkovskaya, seorang jurnalis investigasi yang bekerja untuk surat kabar Rusia Novaya Gazeta, ditembak mati dengan lima peluru di dada dan kepalanya di dalam lift. Pembunuhan itu terjadi pada hari ulang tahun Putin.

Pada 2004, Politkovskaya yang melaporkan perang di Chechnya dan mengungkap kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.

Lima orang yang dituduh membunuhnya menerima hukuman penjara yang lama, namun pelakunya masih tetap buron.

10. Juli 2003: Kematian Yuri Shchekochikhin yang mengerikan

Jurnalis Novaya Gazeta Yuri Shchekochikhin, yang pada akhir 1990-an menjabat sebagai anggota parlemen oposisi Rusia yang memerangi korupsi dan kejahatan terorganisir, meninggal dalam kematian yang mengerikan dan berlarut-larut karena dugaan keracunan.

Kulitnya terkelupas dari tubuhnya dan, satu demi satu, organ-organnya keluar. Pihak berwenang Rusia menolak melakukan otopsi pada tubuhnya, dan catatan medisnya hilang.

Sampel kulit yang kemudian dianalisis di London menemukan jejak talium, logam berat beracun yang dulu digunakan oleh dinas rahasia Soviet, KGB.

11. April 2003: Sergei Yushenkov ditembak di luar rumahnya di Moskwa

Sergei Yushenkov, salah satu ketua partai Rusia Liberal dan anggota parlemen Duma, menerima beberapa tembakan fatal di dada di luar rumahnya di Moskwa.

Pembunuhan itu tidak pernah terpecahkan.

Yushenkov adalah anggota Komisi Intelijen di parlemen dan salah satu kritikus paling keras terhadap perang Chechnya dan organisasi penerus KGB, FSB.

Baca juga: Daftar Negara Anggota CSTO, Persekutuan Pecahan Uni Soviet

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Daftar Panjang Para "Musuh“ Putin yang Bernasib Naas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Internasional
Israel Serang Suriah Lagi, Kali Kedua dalam Seminggu

Israel Serang Suriah Lagi, Kali Kedua dalam Seminggu

Global
Bagaimana Nasib Donald Trump Selanjutnya Setelah Dinyatakan Bersalah?

Bagaimana Nasib Donald Trump Selanjutnya Setelah Dinyatakan Bersalah?

Internasional
Terungkap Maksud Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan

Terungkap Maksud Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Longsor Papua Nugini | Trump Dinyatakan Bersalah

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Longsor Papua Nugini | Trump Dinyatakan Bersalah

Global
Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Global
Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Global
Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Global
Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com