LONDON, KOMPAS.com - Masakan Indonesia kembali memuaskan para tamu acara buka puasa bersama yang digelar oleh Ramadan Tent Project, organisasi yang menyelenggarakan “buka puasa untuk semua” (Open Iftar) di Inggris.
Tak kurang dari 450 tamu hadir di acara buka puasa di Battersea Arts Centre, London Selatan, pada Kamis, 13 April atau Jumat dini hari WIB. Buka puasa bertajuk “Indonesian Nite” ini menggandeng organisasi bantuan kemanusiaan Human Aid Initiative (HAI).
Hadir antara lain adalah duta besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, yang dalam sambutannya memuji prakarsa Open Iftar oleh Ramadan Tent Project.
Baca juga: Kemiskinan Naik, Warga Palestina Antre Makanan Berbuka Puasa di Dapur Amal
Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com (15/4/2023), Desra mengatakan kegiatan seperti ini, yang memasuki tahun ke-10, adalah perwujudan aksi menghubungkan komunitas, membangun jembatan, dan mengembangkan pemahaman yang sangat relevan dengan realita dunia saat ini.
“Insya Allah Ramadan Tent Project akan terus bisa melanjutkan pencapaian istimewa ini, menguatkan hubungan antarkomunitas hingga tahun-tahun mendatang,” kata Desra.
“Kegiatan seperti ini akan membantu menyatukan orang dari beragam latar belakang … bersama-sama menguatkan semangat kebersamaan, yang menjadi tema sentral perayaan Open Iftar tahun ini,” katanya.
Kehadiran Dubes Desra dan sajian menu Indonesia menjadi poin penting acara buka puasa komunal ini.
Para tamu undangan antara lain disuguhi menu nasi, rendang, mi goreng, sambal goreng kentang, sambal goreng tahu dan ayam bumbu rujak.
“Sangat enak, semua kami habiskan. Lihat ini kotak makanan saya, tidak ada yang tersisa,” kata Aisha. Sebelum berangkat, ia tidak tahu jika hidangan yang disajikan adalah masakan ala Indonesia.
“Ternyata ada menu Indonesia, jadi ini kejutan yang menyenangkan,” imbuhnya.
Pendapat senada disampaikan Farah. Ia sudah sering hadir di acara Open Iftar dan beberapa kali mencicipi menu Indonesia. “Indonesian Nite selalu dirindukan. Terutama rendangnya. Saya akan meminta satu kotak tambahan untuk saya berikan ke ayah saya di rumah,” katanya dengan senyum lebar.
Baca juga: Putar Musik Selama Ramadan, Radio Wanita Afghanistan Dilarang Siaran
“Ini prakarsa yang hebat. Selamat untuk komunitas Indonesia di London yang bisa menggelar acara seperti ini,” kata Profesor Ali Aziz, akademisi dan penceramah dari Surabaya, Jawa Timur, yang tengah melakukan safari Ramadan di Inggris.
Direktur Human Aid Initiative, Nurani Susilo, menyatakan organisasinya sudah sejak beberapa tahun lalu bekerja sama dengan Ramadan Tent Project menyediakan masakan Indonesia ke tamu-tamu undangan Open Iftar.
“Ini menjadi bagian dari upaya kami mengenalkan Indonesia ke komunitas-komunitas yang sangat beragam di London. Siapa saja boleh datang, jadi ini bukan acara khusus bagi Muslim. Yang non-Muslim pun kami tahu banyak yang hadir. Semua boleh datang, berbagai cerita, berbagi makanan. Ini adalah medium untuk mengenalkan Islam, mengenalkan Indonesia dan juga kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang kami lakukan,” kata Nurani.
Baca juga: Unik, KitKat Buat Cokelat Versi Besar Edisi Ramadan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.