Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Rebut Bakhmut, Prigozhin Ingin Ubah Grup Wagner Jadi Pasukan Berideologi di Rusia

Kompas.com - 13/03/2023, 10:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Bos tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengungkapkan keinginannya untuk mengubah perusahaanya menjadi pasukan yang memiliki ideologi untuk memperjuangkan keadilan di Rusia.

Hal tersebut diungkapkan Prigozhin dalam sebuah wawancara yang diunggah pada Minggu (12/3/2023) di saluran Telegram yang terkait dengan Grup Wagner.

Tentara bayaran dari Grup Wagner di bawah komando Prigozhin telah memelopori berbagai serangan di Ukraina timur selama berbulan-bulan dan memfokuskan upaya mereka di Kota Bakhmut, yang oleh Rusia disebut Artyomovsk.

Baca juga: Rusia Lanjutkan Operasi di Donetsk, Klaim Tewaskan 220 Prajurit Ukraina

Bakhmut dianggap memiliki nilai penting karena bisa menjadi batu loncatan untuk merebut kota-kota besar lain seperti Kramatorsk dan Sloviansk, sebagaimana dilansir Reuters.

“Setelah Artyomovsk (Bakhmut) direbut, kami akan memulai reboot. Secara khusus, kami akan mulai merekrut orang-orang baru dari daerah-daerah,” kata Prigozhin.

“Kelompok militer swasta Wagner harus berubah dari hanya tentara swasta terbaik di dunia yang mampu membela negara, menjadi tentara dengan ideologi. Dan ideologi itu adalah perjuangan untuk keadilan,” sambungnya.

Pada Jumat (10/3/2023), Prigozhin menyampaikan bahwa Grup Wagner sudah membuka pusat perekrutan di 42 kota.

Hal itu dilakukannya saat dia berusaha untuk mengisi kembali barisan pasukannya setelah kalah besar dalam merebut Bakhmut.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Klaim Tewaskan Ratusan Tentara Musuh untuk Kuasai Bakhmut

Tokoh berpengaruh

Prigozhin adalah mantan narapidana yang sempat mendekam di bui selama sembilan tahun karena pencurian dan perampokan jalanan pada 1980-an.

Sejak keluar dari penjara, Prigozhin membangun karier dan reputasinya hingga menjadi tokoh berpengaruh di Rusia sejak Moskwa menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Di satu sisi, dia kerap mencela sejumlah petinggi militer dan pejabat tinggi Rusia secara terbuka. Hal tersebut membuatnya dibenci oleh beberapa orang di lingkaran pemerintahan.

Meski demikian, Prigozhin berulang kali membantah menyembunyikan ambisi politik apa pun.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-381 Serangan Rusia ke Ukraina: Duel di Bakhmut | Penembakan Kherson

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com