Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Kekuasaan Putin di Rusia Tak Pasti karena Invasi ke Ukraina

Kompas.com - 16/02/2023, 22:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Masa depan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tidak pasti akibat invasi Moskwa ke Ukraina.

Prediksi tersebut disampaikan seorang pejabat Barat yang enggan disebutkan identitasnya pada Kamis (16/2/2023), sebagaimana dilansir Reuters.

Akan tetapi, prediksi kapan terjadi perubahan di Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin masih samar.

Baca juga: Jelang 1 Tahun Invasi Rusia, Putin Perintahkan Pasukan Maju di Ukraina Timur

Menjelang peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina, beberapa elite Rusia khawatir perang akan berlarut-larut. Dan harapan Putin untuk melambungkan reputasinya di Rusia telah pupus.

Meski demikian, lima sumber senior di Rusia menyampaikan, Putin tetap berkuasa.

Di sisi lain, pejabat Barat yang enggan disebutkan namanya tersebut menuturkan, Putin berada dalam lanskap politik yang jauh lebih mapan satu tahun lalu.

Baca juga: Sekjen NATO: Putin Tak Siapkan Perdamaian, Justru Serangan Baru

Namun, invasi Rusia ke Ukraina telah mengubah segalanya dan masa depan kekuasan Putin di Rusia menjadi tidak pasti.

“Orang-orang berbicara tentang suksesi dengan cara yang tidak mereka lakukan setahun yang lalu. Tapi apa yang tidak ada, di tempat seperti Rusia, adalah jalur yang jelas untuk berubah,” kata pejabat Barat itu kepada wartawan.

Kendati demikian, pejabat Barat itu menuturkan bahwa sulit untuk melihat Putin kalah dalam pemilihan presiden Rusia, yang dijadwalkan pada 2024, jika dia mencalonkan diri.

Baca juga: Kremlin Bantah Putin Terlibat Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17

Pejabat itu menambahkan, pada 2020 terjadi perubahan konstitusional di Rusia di mana Putin bisa tetap berkuasa hingga dekade 2030-an.

Tapi karena situasi saat ini, hal tersebut tampaknya tidak mungkin terjadi.

“Saya pikir itu jauh lebih tidak pasti sekarang, tapi saya tidak mengatakan bahwa perubahan apa pun akan terjadi dalam waktu dekat,” ucap pejabat Barat itu.

Baca juga: Ada Indikasi Kuat Putin Berikan Separatis Rudal yang Tembak MH17

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Label Musik Gugat Pembuat Lagu AI Suno atas Pelanggaran Hak Cipta

Label Musik Gugat Pembuat Lagu AI Suno atas Pelanggaran Hak Cipta

Global
Rute Penyelundupan Migran ke AS: Peran Jaringan 'Mama Afrika' (III)

Rute Penyelundupan Migran ke AS: Peran Jaringan "Mama Afrika" (III)

Internasional
Gadis-gadis Afghanistan Tuduh Taliban Lakukan Kekerasan Seksual dalam Penangkapannya

Gadis-gadis Afghanistan Tuduh Taliban Lakukan Kekerasan Seksual dalam Penangkapannya

Global
Serangan Teroris di Dagestan dan Masalah Radikalisme di Rusia

Serangan Teroris di Dagestan dan Masalah Radikalisme di Rusia

Internasional
Ibu di Inggris Rela Bunuh Kedua Anaknya Gara-gara Hal Sepele Ini

Ibu di Inggris Rela Bunuh Kedua Anaknya Gara-gara Hal Sepele Ini

Global
Semalam, 350 Balon Sampah Korea Utara Dikirim ke Selatan

Semalam, 350 Balon Sampah Korea Utara Dikirim ke Selatan

Global
234 Monyet Howler di Meksiko Mati akibat Gelombang Panas

234 Monyet Howler di Meksiko Mati akibat Gelombang Panas

Global
Mantan Intelijen: Benjamin Netanyahu Justru Menghancurkan Israel

Mantan Intelijen: Benjamin Netanyahu Justru Menghancurkan Israel

Global
Rute Baru Penyelundupan Migran ke AS: Nikaragua Jadi Tempat Transit (II)

Rute Baru Penyelundupan Migran ke AS: Nikaragua Jadi Tempat Transit (II)

Internasional
Perancis-Yordania Desak Israel Cabut Pembatasan Bantuan ke Gaza

Perancis-Yordania Desak Israel Cabut Pembatasan Bantuan ke Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-852 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Ukraina Timur | Peringatan Rusia bagi AS

Rangkuman Hari Ke-852 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Ukraina Timur | Peringatan Rusia bagi AS

Global
Kesalahan di Sistem Tekanan Udara, Korean Air Terjun Bebas 15 Menit, 17 Orang Terluka

Kesalahan di Sistem Tekanan Udara, Korean Air Terjun Bebas 15 Menit, 17 Orang Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Serbia Jual Amunisi ke Ukraina | Band Indonesia Tampil di Glastonbury

[POPULER GLOBAL] Serbia Jual Amunisi ke Ukraina | Band Indonesia Tampil di Glastonbury

Global
Ini Penyebab Banyaknya Korban Jiwa di Kebakaran Pabrik Baterai Korsel

Ini Penyebab Banyaknya Korban Jiwa di Kebakaran Pabrik Baterai Korsel

Global
China Disebut Bisa Ambil Alih Taiwan Tanpa Invasi

China Disebut Bisa Ambil Alih Taiwan Tanpa Invasi

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com