Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2023, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin membantah bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat dalam peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17.

Pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah yang dikuasai pasukan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur pada 2014.

MH17 ditembak jatuh oleh sistem rudal BUK Rusia saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, menewaskan 298 penumpang beserta awaknya, termasuk 196 warga negara Belanda.

Baca juga: Ada Indikasi Kuat Putin Berikan Separatis Rudal yang Tembak MH17

Jaksa internasional mengatakan pada Rabu (8/2/2023) di Den Haag bahwa mereka menemukan indikasi kuat Putin menyetujui penggunaan sistem rudal BUK yang digunakan untuk menembak Malaysia Airlines MH17.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Kamis (9/2/2023), Rusia tidak dapat menerima hasil penyelidikan karena tidak terlibat dalam proses tersebut.

Dia menambahkan, penyidik belum memberikan bukti pendukung secara terbuka, sebagaimana dilansir Reuters.

Dalam temuan tersebut, para jaksa mengutip panggilan telepon yang disadap.

Baca juga: Temuan Baru dari Jatuhnya Pesawat MH17 Akan Diungkap pada Februari 2023

Rusia telah berulang kali membantah keterlibatan negara dalam jatuhnya MH17. Peskov pada Kamis menolak bukti yang telah diajukan oleh penyelidik.

“Kami tahu bahwa rekaman panggilan telepon dirilis di mana tidak ada sepatah kata pun yang dikatakan tentang senjata,” kata Peskov kepada wartawan.

“Bahkan dengan asumsi bahwa percakapan ini nyata, tidak ada satu kata pun tentang senjata. Tidak ada yang menerbitkan yang lain, jadi tidak mungkin mengatakan apa-apa,” sambung Peskov.

Ditanya secara khusus tentang klaim bahwa Putin menyetujui pengiriman sistem rudal BUK ke pasukan pemberontak pro-Rusia di Ukraina, Peskov menegaskan Moskwa tidak ambil bagian.

Baca juga: Belanda Panggil Dubes Rusia atas Tanggapan soal Keputusan MH17

“Rusia tidak mengambil bagian dalam penyelidikan ini, jadi kami tidak dapat menerima hasil ini, terutama karena tidak ada dasar untuk pernyataan ini yang dipublikasikan,” ujar Peskov.

Setelah pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh, Belanda, Australia, Belgia, Ukraina, dan Malaysia membentuk tim investigasi bersama untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab sekaligus mengumpulkan bukti untuk mengajukan tuntutan pidana.

Pada November 2022, pengadilan Belanda menjatuhkan hukuman kepada dua mantan agen intelijen Rusia dan seorang pemimpin pasukan pemberontak karena membantu mengatur sistem rudal yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat.

Orang-orang itu, yang diadili secara in absentia, masih buron.

Baca juga: MH17 Malaysia Dinyatakan Jatuh Ditembak Rudal Rusia, Moskwa: Putusan Bermotif Politik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Global
Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Global
Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Global
Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Global
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Global
Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Global
Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Global
Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Global
Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Global
Hindari 'Government Shutdown', Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Hindari "Government Shutdown", Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Global
Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Global
Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Global
AS Hindari 'Government Shutdown', Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

AS Hindari "Government Shutdown", Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

Global
Mengenal Apa Itu 'Government Shutdown' dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Mengenal Apa Itu "Government Shutdown" dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Global
Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com