Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kehabisan Senjata, Tembakkan Rudal Tua Tanpa Peledak ke Ukraina

Kompas.com - 27/11/2022, 12:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.comRusia melucuti hulu ledak nuklirnya dari rudal jelajah tua kemudian menembakkan rudal tanpa hulu ledak nuklir tersebut ke Ukraina karena stok Moskwa habis.

Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris melalui pembaruan informasi intelijennya di Twitter, Sabtu (26/11/2022).

Kementerian Pertahanan Inggris mengambil bukti dari gambar rudal jelajah AS-15 Kent yang ditembak jatuh di Ukraina.

Baca juga: Ukraina: Rusia Akan Membayar Kelaparan Era Uni Soviet dan Perang saat Ini

Dilansir dari Independent, kementerian menuturkan bahwa rudal tersebut dirancang pada 1980-an sebagai sistem pengiriman nuklir.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, hulu ledak nuklir dari rudal tersebut mungkin telah diganti dengan pemberat.

Kementerian tersebut menduga, Kremlin berharap rudal itu akan mengganggu sistem pertahanan udara Ukraina.

“Meskipun sistem seperti itu masih akan menghasilkan beberapa kerusakan melalui energi kinetik rudal dan bahan bakar yang tidak terpakai, itu tidak mungkin mencapai efek yang dapat diandalkan terhadap target yang dituju,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Baca juga: Putin Telepon Pasukan Rusia di Ukraina, Sebut Mereka Pahlawan

“Apa pun maksud Rusia, improvisasi ini menyoroti tingkat penipisan stok rudal jarak jauh Rusia,” sambung Kementerian Pertahanan Inggris.

Sejak Rusia menghantam infrastuktur energi Ukraina, Kyiv secara bertahap memulihkan listrik, dibantu oleh tersambungnya lagi empat pembangkit listrik tenaga nuklir di negara itu.

Akan tetapi, jutaan orang di Ukraina masih hidup tanpa pemanas atau listrik akibat serangan-serangan jarak jauh Rusia.

Baca juga: 2 Warga Rusia Ini Piawai “Nge-prank” Pemimpin Eropa, Presiden Polandia Jadi Korban Terbaru

Zelensky kritik pejabat Ukraina

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat mengkritik Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko karena tak melakukan pekerjaan dengan baik dalam mendirikan tempat penampungan darurat bagi penduduk.

Setelah menghancurkan serangan rudal Rusia terhadap sistem pembangkit listrik, Ukraina telah membangun ribuan tempat penampungan darurat.

Penampungan tersebut memungkinkan masyarakat dapat mengakses sambungan alat pemanas, air, internet, dan telepon seluler.

Baca juga: Putin Bilang ke Ibu-ibu Rusia: Saya Memahami Rasanya Kehilangan Anak

Dalam pidato malamnya, Zelensky mengindikasikan bahwa Klitschko dan para pejabatnya tidak berbuat banyak untuk membantu dalam proyek tersebut.

“Sayangnya, otoritas lokal belum bekerja dengan baik di semua kota. Secara khusus, ada banyak keluhan di Kyiv. Singkatnya, diperlukan lebih banyak pekerjaan,” kata Zelensky, dikutip dari Reuters.

Dia mengatakan tingkat ketersediaan layanan penampungan darurat Kyiv belum cukup baik.

“Tolong perhatikan, orang-orang Kyiv membutuhkan lebih banyak dukungan. Banyak (dari mereka) merasakan mati listrik selama 20 atau bahkan 30 jam. Kami mengharapkan pekerjaan berkualitas dari kantor wali kota,” jelas Zelensky.

Baca juga: Mundur dari Kherson, Pasukan Elite Rusia Dipindah ke Ukraina Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com