Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hacker Rusia Dalang di Balik Pembobolan Data 9,7 Juta Orang di Australia

Kompas.com - 11/11/2022, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

CANBERRA, KOMPAS.com – Para hacker dari Rusia merupakan pihak di balik serangan terhadap sebuah perusahaan kesehatan besar Australia, Medibank.

Dalam serangan siber tersebut, para hacker membobol data dari 9,7 juta orang.

Temuan tersebut disampakan kepolisian Australia pada Jumat (11/11/2022), sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Jutaan Rekaman Medis Warga Australia Bocor, Hacker Serang Perusahaan Asuransi

Para hacker mulai membocorkan data-data tersebut awal pekan ini setelah Medibank menolak untuk membayar uang tebusan senilai 15 juta dollar Australia (Rp 153 miliar).

Komisioner Kepolisian Federal Australia Reece Kershaw menuding serangan itu dilakukan oleh para kriminal siber di Rusia.

“Kami yakin, mereka yang bertanggung jawab atas pembobolan tersebut berada di Rusia,” kata Kershaw kepada wartawan.

“Intelijen kami mengerucut ke sekelompok penjahat siber yang kemungkinan bertanggung jawab atas pelanggaran signifikan di masa lalu di seluruh dunia,” tutur Kershaw.

Baca juga: Petugas Kebersihan Rumah Menteri Pertahanan Israel Coba Jual Informasi Negara ke Hacker, Dinyatakan Bukan Spionase

Para hacker tersebut membocorkan data-data yang mereka bobol ke sebuah forum di dark web.

Mereka memilih ratusan catatan kesehatan yang berpotensi membahayakan, terkait dengan kecanduan narkoba, penyalahgunaan alkohol, dan infeksi menular seksual.

“Kami akan mengadakan pembicaraan dengan penegak hukum Rusia tentang orang-orang ini,” tutur Kershaw.

Kershaw mengatakan, polisi sudah mengetahui identitas para hacker tetapi dia tidak akan menyebutkan nama mereka.

Baca juga: Hacker Jual Data 48,5 Juta Pengguna Aplikasi Covid-19 Shanghai

Analis keamanan siber menyampaikan, peretasan tersebut dapat dikaitkan dengan kelompok hacker REvil dari Rusia.

REvil dilaporkan dibongkar oleh otoritas Rusia awal tahun ini, setelah mencairkan uang tebusan 11 juta dollar AS (Rp 169 miliar) dari JBS Foods.

Kershaw mengatakan, kepolisian Australia mengambil langkah-langkah rahasia untuk menyeret para hacker ke pengadilan.

Baca juga: Hacker Korea Utara Kian Lihai Rampok Kripto, Kini Sasar Game Axie Infinity

“Untuk para penjahat, Anda tahu kami tahu siapa Anda,” kata Kershaw.

“Kepolisian Federal Australia memiliki beberapa langkah signifikan dalam hal membawa pelanggar luar negeri kembali ke Australia untuk menghadapi sistem peradilan,” lanjut Kershaw.

Menteri Dalam Negeri Australia Clare O'Neil pada Kamis (10/11/2022) malam mengatakan bahwa orang-orang "paling cerdas dan tangguh" di Australia sedang memburu para hacker.

Baca juga: Kelompok Hacker dari Belarus Turun Tangan, Ganggu Pengerahan Pasukan Rusia ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com