Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Jerman: Upaya Keras KTT G20 Capai Komunike Final

Kompas.com - 10/11/2022, 16:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Seorang pejabat Jerman yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa KTT G20 di Bali pada 15-16 November bakal berupaya keras menyepakati komunike final.

Sumber tersebut menambahkan, perselisihan dagang dengan AS mengenai apa yang dilihat banyak negara sebagai proteksionisme yang berkembang juga bisa menjadi agenda pembicaraan.

Di satu sisi, Jerman ingin agar tidak terbentuk faksi-faksi dalam KTT G20 di Bali mendatang.

Baca juga: Putin Dipastikan Tak Hadir di KTT G20, Rusia Diwakili Menlu Sergei Lavrov

Pejabat Jerman tersebut menuturkan, ukuran keberhasilan KTT G20 akan didasarkan pada banyaknya pembicaraan bilateral dengan komunike.

Saat ini, Pemerintah Jerman tidak memiliki tanggapan khusus yang disiapkan untuk kemungkinan kehadiran langsung Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ditanya apakah pembicaraan damai Ukraina dapat berlangsung dalam KTT G20, pejabat itu mengatakan bahwa KTT G20 bukanlah forum yang tepat.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dikonfirmasi akan menghadiri KTT G20 di Bali. Sebelum tiba di Indonesia, Scholz terlebih dulu akan berkunjung ke Vietnam dan Singapura.

Baca juga: Rishi Sunak Akan Mengonfrontasi Putin jika Hadiri KTT G20 di Bali

Dibayangi invasi Rusia ke Ukraina

Kepresidenan Indonesia dalam G20 tahun ini dan persiapan untuk gelaran KTT di Bali dibayangi oleh invasi Rusia ke Ukraina yang mengakibatkan krisis pangan dan energi global.

Beberapa negara G20, seperti AS dan Jerman, telah menjatuhkan serentetan sanksi kuat terhadap Rusia akibat invasinya ke Ukraina.

Pejabat Jerman tersebut menuturkan, kerja-kerja dalam G20 tahun ini menjadi sangat rumit akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Presiden Korsel Akan Hadiri KTT G20, Temui Biden dan Kishida di Sela-sela

Kerumitan tersebut tercermin dari kurangnya pernyataan bersama pada pertemuan tingkat menteri dalam G20 kali ini, sebuah hal yang belum pernah terjadi sebelum-sebelumnya.

Beberapa friksi terjadi, membuat beberapa negara bisa saja mencoba membuka topik tahun lalu meksi mereka telah menyepakatinya.

Kendati demikian, pejabat Jerman tersebut menegaskan bahwa G20 tetap menjadi forum yang relevan dan akan membahas sejumlah topik mulai dari ketahanan pangan, kesehatan, hingga transformasi digital.

Baca juga: Ukraina Sebut Zelensky Akan Ambil Bagian dalam KTT G20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com