Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 3 Hari 10 Penambang Meksiko Terjebak di Tambang Batu Bara…

Kompas.com - 07/08/2022, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SABINAS, KOMPAS.com – Sebanyak 10 penambang Maksiko masih terperangkap di tambang batu bara yang runtuh di negara bagian Coahuila hingga Sabtu (6/8/2022).

Mereka terjebak sejak Rabu (3/8/2022).

Pada hari ketiga upaya evakuasi, petugas masih berupaya mengeluarkan air dari lubang tambang batu bara.

Baca juga: 10 Penambang Meksiko Terperangkap di Tambang Batu Bara, Presiden Turun Tangan

Petugas belum bisa menjangkau para penambang batu bara karena air masih terlalu tinggi.

Dilansir dari Associated Press (AP), Sabtu, Koordinator Pertahanan Sipil Nasional Meksiko Laura Velazquez mengatakan masih diperlukan upaya untuk mengurangi volume air lagi di lubang tambang sedalam 200 kaki tersebut, sebelum penyelam atau personel khusus lainnya bisa mencoba masuk ke dalam.

Para pekerja secara bersamaan juga mencoba menghalangi air baru memasuki lubang tambang.

Tambang di Sabinas, Coahuila, sekitar 70 mil barat daya Eagle Pass, Texas, itu runtuh sementara 15 penambang sedang bekerja pada Rabu sore.

Lima pekerja berhasil melarikan diri dengan luka-luka. Sedangkan 10 penambang masih terjebak di dalam tambang.

Hingga Sabtu belum ada kontak dengan para penambang sejak keruntuhan.

Javier Martínez, delegasi negara bagian Coahuila dari Serikat Pekerja Pertambangan Nasional, mengatakan daerah tempat tambang itu beroperasi penuh dengan tambang-tambang tua terbengkalai yang sering kebanjiran.

Baca juga: Meksiko Mendeportasi 126 Migran Venezuela

Dia mengatakan penduduk setempat terkadang mendapatkan konsesi kecil dan kemudian mengontrak kelompok penambang non-serikat untuk bekerja, biasanya tanpa langkah-langkah keamanan seperti sistem ventilasi, lubang pintu darurat, dan peralatan keamanan.

Martínez menyebut, iperasi semacam itu tidak diawasi oleh Sekretaris Tenaga Kerja.

“Kecelakaan dalam operasi dengan sedikit uang seperti itu biasa terjadi karena penambang bekerja tanpa peta, seringkali dengan palu pneumatik yang menancap ke lubang tambang tua yang berisi air,” katanya.

Dalam hal ini, peluang para penambang untuk bertahan hidup dianggap "sulit" dan akan bergantung pada banyak faktor.

“Alhamdulillah sudah maju, sedikit demi sedikit maju,” kata Elizabeth Vielma Moreno, kerabat salah satu penambang.

Pada bulan Juni dan Juli 2021, runtuhnya dua tambang Coahuila merenggut nyawa sembilan penambang.

Baca juga: Ratu Kecantikan Meksiko Ditangkap atas Pencurian Botol Anggur Bernilai Miliaran

Kecelakaan pertambangan terburuk di Meksiko juga terjadi di Coahuila pada 19 Februari 2006, ketika sebuah ledakan menghantam tambang Pasta de Conchos sementara 73 penambang berada di dalamnya.

Dalam insiden itu, hanya delapan penampang yang berhasil diselamatkan dengan luka-luka termasuk luka bakar serius.

Sisanya meninggal dan hanya dua jenazah yang ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com