Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Baru Memasuki Kelab Malam Singapura Setelah Pelonggaran Aturan Covid-19…

Kompas.com - 18/06/2022, 19:00 WIB
Ericssen,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Strategi new normal Singapura hidup bersama Covid-19 atau menganggap Covid-19 sebagai endemik selama 3 bulan terakhir tampak berjalan lancar dan mulus tanpa kendala.

Angka kasus harian Covid-19 di Singapura terpantau stabil di kisaran 3.000-an.

Penderita Covid-19 pun tidak perlu lagi tergesa-gesa menjumpai dokter apalagi menuju ke rumah sakit (RS).

Baca juga: Beralih dari Malaysia, Singapura Pertimbangkan Impor Ayam dari Indonesia

Pasien yang terinfeksi cukup menjalani isolasi dan pengobatan mandiri di rumah masing-masing.

Mayoritas orang yang tertular virus corona terdata hanya bergejala sangat ringan atau bahkan tidak bergejala.

Jumlah pasien yang harus dirawat inap di rumah sakit karena Covid-19 mencapai rataan 50-an orang saat ini.

Data terakhir Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada pertengahan Juni 2022 ini menunjukkan, tidak ada pasien yang terbaring di ruang perawatan intensif alias ICU.

Normalisasi kehidupan sehari-hari seperti masa sebelum Covid-19 dipertegas dengan relaksasi terbaru yang mulai berlaku pekan ini.

Pelongaran aturan Covid-19 di kelab malam Singapura

Pemerintah Singapura mengumumkan warga "Negeri Singa” tidak perlu lagi menunjukan status negatif tes antigen (ART) Covid-19 sebelum memasuki kelab malam.

Adapun sebelumnya para pecinta dunia malam harus menjalani tes antigen sejak pembukaan kembali pusat hiburan malam pada 20 April lalu.

Baca juga: Ratusan Telur Jatuh dari Truk di Jalanan, Warga Singapura Bantu Kumpulkan, Tak Menjarahnya

Satu-satunya yang perlu ditunjukan di pintu masuk adalah status vaksinasi penuh alias telah menerima tiga dosis vaksin Covid-19.

Meski begitu, masker tetap harus dipakai di lantai dansa seperti di tempat-tempat indoor atau tertutup lainnya.

Pantauan Kompas.com, Sabtu (18/6/2022) dini hari waktu setempat di Zouk Singapore, kelab malam tersohor di Singapura, terlihat antrean panjang memasuki kelab yang berlokasikan di Clarke Quay itu.

Dengan dihapuskannya syarat menunjukkan status negatif tes antigen, penduduk dapat memasuki kelab malam kapan saja sepanjang kapasitas belum penuh.

Lantai dansa juga terlihat sangat sesak setelah kapasitas maksimal dinaikan dari 500 menjadi 1.200 clubbers.

Baca juga: Pidato Menhan Prabowo di Singapura Dipuji China, Ini yang Disampaikan

Tetap waspada gelombang ke-8 Covid-19

Warga Singapura menyeberang di persimpangan Jalan Tanjong Pagar dan Pusat Makanan Maxwell, Singapura Tengah, Senin siang (13/6/2022). Mayoritas warga Singapura memilih tidak menggunakan masker lagi ketika berada di ruang terbuka atau outdoor menyusul relaksasi besar-besaran Covid-19 untuk menormalisasi kehidupan sehari-hari di SingapuraKOMPAS.com/ERICSSEN Warga Singapura menyeberang di persimpangan Jalan Tanjong Pagar dan Pusat Makanan Maxwell, Singapura Tengah, Senin siang (13/6/2022). Mayoritas warga Singapura memilih tidak menggunakan masker lagi ketika berada di ruang terbuka atau outdoor menyusul relaksasi besar-besaran Covid-19 untuk menormalisasi kehidupan sehari-hari di Singapura

Walau situasi Covid-19 sangat terkendali, bukan berarti Singapura lengah mengendurkan pemantauan.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyampaikan, Singapura mengantisipasi gelombang ke-8 Covid-19 yang mungkin muncul pada bulan Juli atau Agustus.

Ong mengatakan Singapura telah mendeteksi beberapa kasus Covid-19 dari subvarian baru BA.4 dan BA.5.

Namun, subvarian itu belum "mengambil alih" subvarian BA.2, merujuk pada variasi Omicron yang merupakan 99 persen dari infeksi lokal Covid-19 sejauh ini.

Baca juga: Kisah Gadis Singapura Terkejut Desain Kausnya untuk Bantu Ukraina Dikenakan Presiden Zelensky

"Jadi tidak akan terjadi apa-apa sampai berbulan-bulan kemudian, ketika antibodi kita mulai berkurang, maka Anda bisa melihat BA.4 dan (BA.5) kemungkinan muncul Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami," kata Menteri berusia 52 tahun itu.

RS sendiri telah berstatus siaga dengan memastikan ketersediaan tempat tidur rawat inap dan tenaga kesehatan.

Warga berusia 50 hingga 59 tahun juga dapat bergerak ke pusat vaksinasi untuk menerima suntikan booster kedua atau dosis keempat vaksin Covid-19.

Angka vaksinasi Singapura tetap yang tertinggi di dunia yaitu 96 persen telah menerima dua dosis dan 77 persen telah disuntik booster.

Tingginya vaksinasi ini menjadi kunci krusial terkendalinya penyebaran Covid-19 varian Omicron sejak awal tahun in.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com