KOMPAS.com - Konflik Rusia ke Ukraina tak pernah libur. Malah hari ini, sudah memasuki hari yang ke-85. Sejauh waktu bergerak, sejauh itu pula dampak buruk mulai bermunculan.
Dilansir Al Jazeera, berikut sejumlah peristiwa penting dalam serangan Rusia ke Ukraina pada Kamis (19/5/2022) hingga Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Kali Pertama dalam 50 Tahun, Kongres AS Bicarakan Soal UFO
- Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 771 pejuang Ukraina dari pabrik baja Azovstal di Mariupol telah menyerah dalam 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 1.730. Kementerian juga mengatakan 80 pejuang terluka.
- Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina bertekad merebut kembali kendali atas kota-kota selatan Kherson, Melitopol, Berdiansk, Enerhodar dan Mariupol, yang sekarang diduduki pasukan Rusia.
- Pejuang Ukraina meledakkan kereta lapis baja yang membawa pasukan Rusia, kata pasukan pertahanan teritorial Ukraina, tetapi seorang penasihat Zelensky kemudian mengatakan serangan itu terbatas pada rel di dekat kereta.
- Rusia telah menembakkan lebih dari 2.000 rudal di Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai, kata Zelensky.
Baca juga: WHO: Omicron Bikin Kebijakan Nol-Covid China Tidak Berkelanjutan
- Empat orang tewas dalam penembakan oleh pasukan Rusia di Severodonetsk, kata gubernur wilayah Luhansk.
- Pasukan Rusia menembaki desa Zelenodolsk di wilayah Dnepropetrovsk, menyebabkan banyak penduduk tanpa listrik, kata gubernur regional.
- Pihak berwenang Rusia mengatakan mereka berencana menghancurkan Azovstal setelah merebutnya dan mengubah Mariupol menjadi "kota resor", Institute for the Study of War melaporkan.
- Rusia mengatakan akan mulai menggunakan generasi baru laser kuat di Ukraina untuk menghancurkan drone. Zelensky mengejek "senjata ajaib" Rusia dan mengatakan bahwa itu "jelas menunjukkan kegagalan total misi".
Baca juga: Turki Kembali Keberatan Swedia dan Finlandia Gabung NATO
- Ombudsman hak asasi manusia Ukraina mengatakan setidaknya 231 anak telah meninggal dan 427 terluka sejak 24 Februari.
- Rusia telah melakukan “kejahatan perang yang nyata” termasuk eksekusi, penyiksaan, dan pelanggaran lainnya, menurut Human Rights Watch.
- Seorang tentara Rusia yang menghadapi pengadilan kejahatan perang Ukraina pertama sejak invasi Rusia mengaku bersalah atas pembunuhan seorang warga sipil tak bersenjata.
Baca juga: Covid Korea Utara: 3 Pesawat Terbesar Dikirim ke China untuk Ambil Bantuan Medis
- AS membuka kembali kedutaannya di Kyiv, hampir tiga bulan setelah menutupnya dan menarik diplomatnya sesaat sebelum invasi Rusia.
- Ukraina tidak akan berkompromi dengan Rusia dan tidak akan menyerahkan wilayah apa pun, kata Oleksiy Arestovych, penasihat Zelensky.