Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara G7 Tak Akan Mengakui Perbatasan yang Diubah Paksa Rusia

Kompas.com - 14/05/2022, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Kelompok tujuh negara industri atau G7 mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengakui perbatasan yang Rusia coba ubah dalam perangnya melawan Ukraina.

G7 juga berjanji akan memberikan dukungan abadi untuk Kyiv.

Dilansir AFP, Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, tetapi pasukan Kyiv berhasil mendorong pasukan Moskwa kembali dari ibukota.

Konflik tersebut kini memasuki bulan ketiga.

Baca juga: Indonesia dan Jerman Saling Mendekat Jelang KTT G7?

"Kami tidak akan pernah mengakui perbatasan yang Rusia coba ubah dengan agresi militer, dan akan menjunjung tinggi keterlibatan kami dalam mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, termasuk Crimea dan semua negara bagian," kata menteri luar negeri G7, dilansir AFP.

Mereka juga berjanji untuk memperluas sanksi untuk memasukkan sektor-sektor di mana Rusia bergantung dan terus memasok Ukraina dengan senjata untuk membantunya mengusir invasi Rusia.

"Kami menegaskan kembali tekad kami untuk lebih meningkatkan tekanan ekonomi dan politik di Rusia, terus bertindak dalam persatuan," kata mereka.

Negara-negara Barat telah memasok Ukraina dengan artileri, rudal anti-pesawat, senjata anti-tank dan bahan kuat lainnya.

Meski begitu, Kyiv mendorong sekutu memberi lebih banyak dukungan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-23 Serangan Rusia ke Ukraina, Klaim Kemajuan dalam Pembicaraan, Undangan Pertemuan Pemimpin G7 di Kyiv

Seiring dengan berlarutnya perang, para menteri luar negeri G7 juga menyoroti dampak perang yang semakin besar terhadap negara-negara miskin, terutama di bidang ketahanan pangan.

Para menteri juga mengecam Belarus atas sikapnya terhadap perang.

"Kami menyerukan Belarus untuk berhenti mendukubg agresi Rusia dan mematuhi kewajiban internasionalnya," kata mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com