Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Tak Kunjung Reda, Guru dan Pekerja Bank Sri Lanka Mogok Kerja

Kompas.com - 28/04/2022, 21:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

COLOMBO, KOMPAS.com – Para guru dan pekerja stasiun kereta di Sri Lanka mengikuti aksi mogok kerja pada Kamis (28/4/2022) karena krisis di negara tersebut belum kunjung mereda.

Mereka menuntu pemerintahan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa untuk muncur, sebagaimana dilansir Reuters.

Aksi tersebut membuat banyak sekolah tutup dan stasiun kereta api di sana berhenti beroperasi.

Baca juga: Harapan untuk Krisis Sri Lanka, Bank Dunia Siapkan Paket Bantuan, Nada IMF Positif

Ratusan karyawan dari bank-bank yang dikelola negara Sri Lanka juga ikut bergabung dengan serikat pekerja bank menggelar aksi protes ke kantor presiden.

Sebagian besar dari mereka mengenakan bendera hitam dan membawa bendera hitam.

Pandemi, kenaikan harga minyak, pajak, dan cadangan devisa yang merosot telah membuat Sri Lanka tidak memiliki cukup dollar AS untuk membiayai impor bahan bakar, makanan, dan obat-obatan yang vital.

Kadang-kadang, demonstrasi jalanan yang penuh kekerasan meletus pada bulan ini karena kekurangan dan pemadaman listrik menjadi akut.

Baca juga: PM Sri Lanka Minta Polisi Selidiki Bentrokan yang Sebabkan 1 Orang Tewas

“Pemerintah ini telah merusak negara kita. Biaya hidup semakin meningkat setiap hari, bisnis tutup, dan orang-orang tidak memiliki mata pencaharian,” kata Samanthi Ekanayake yang bekerja sebagai teller bank.

“Tidak ada bahan bakar, ketika kami pulang tidak ada listrik dan tidak ada gas untuk memasak,” sambung Ekanayake.

Para pemimpin serikat pekerja di Sri Lanka telah mengancam akan melakukan pemogokan skala besar mulai 6 Mei jika presiden dan pemerintah tidak mengundurkan diri.

Pekan ini, Rajapaksa menegaskan kembali kesediaannya untuk membentuk pemerintahan sementara dengan perdana menteri dan kabinet baru.

Baca juga: Bentrokan Pecah di Sri Lanka, Polisi Tembak Pengunjuk Rasa, Satu Tewas Belasan Terluka

Namun, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, yang merupakan kakak laki-lakinya, telah menolak untuk mundur dan bersikeras bahwa dia terus menjadi mayoritas di 225 anggota parlemen.

Sementara itu, dua partai oposisi yakni Samagi Jana Balawegaya (SJB) dan Aliansi Nasional Tamil (TNA) telah memulai proses untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap presiden dan perdana menteri di parlemen.

“Ketidakstabilan politik hanya akan membuat lebih sulit untuk memberikan solusi bagi krisis keuangan,” kata juru bicara Kabinet Nalaka Godahewa.

“Jadi sangat penting sebuah pemerintahan yang kuat dengan mayoritas yang jelas didirikan di parlemen dan pemerintah bekerja menuju tujuan ini,” sambung Godahewa.

Baca juga: Abaikan Demo Besar-besaran Rakyat, Presiden Sri Lanka Tunjuk 17 Anggota Kabinet Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Global
8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

Global
Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Global
Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Global
Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Global
Dalam Konvoi Pemakaman Wapres Malawi, 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil

Dalam Konvoi Pemakaman Wapres Malawi, 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil

Global
Jeda Taktis Militer di Gaza untuk Pengiriman Bantuan Justru Dikecam PM Israel

Jeda Taktis Militer di Gaza untuk Pengiriman Bantuan Justru Dikecam PM Israel

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Info Terbaru Kate Middleton | Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Info Terbaru Kate Middleton | Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com