Namun, Kremlin bersikeras bahwa perangnya akan direncanakan dan bahwa Rusia tidak akan berhenti berperang sampai mencapai tujuan strategisnya, termasuk memaksa Ukraina untuk menjadi “netral” dan “demiliterisasi”.
Jalan keluar sejauh ini sulit dipahami. Ukraina dan Rusia mengisyaratkan mereka mungkin mendekati kesepakatan pada 16 Maret.
Tetapi pembicaraan terus berlanjut, cerminan dari kesulitan yang dihadapi Ukraina dalam menyerahkan aspek penentuan nasib sendiri, seperti bergabung dengan UE atau NATO, atau merelakan bagian dari wilayah kedaulatannya, termasuk wilayah Donbas dan Crimea yang dianeksasi Rusia.
Baca juga: AS Memperingatkan China Tak Ambil Untung dari Sanksi ke Rusia
Ketika Rusia terus berperang, sementara Eropa, AS, Kanada, dan Inggris meningkatkan biaya perang Rusia, dunia menjadi semakin terpolarisasi antara blok demokrasi liberal Barat dan lainnya.
China, yang tidak mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina, membuat keputusan di badan multilateral seperti PBB sulit dijangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.