Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Keluarkan Peringatan Soal Penggunaan Anti-virus dari Perusahaan Rusia

Kompas.com - 16/03/2022, 17:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BERLIN, KOMPAS.com - Otoritas keamanan siber Jerman telah memperingatkan agar tidak menggunakan perangkat lunak anti-virus dari perusahaan Rusia Kaspersky.

Kantor Federal untuk Keamanan Informasi Jerman (BSI) mengeluarkan pernyataan tersebut sehubungan dengan konflik di Ukraina.

“Bisnis teknologi informasi Rusia dapat dimata-matai atau dipaksa untuk meluncurkan serangan siber,” katanya sebagaimana dilansir BBC pada Selasa (15/3/2022).

Kaspersky mengatakan kepada BBC News bahwa peringatan itu "dibuat atas dasar politik" dan tidak ada hubungan dengan pemerintah Rusia.

Baca juga: Ukraina Terkini: Pasukan Rusia Duduki RS Mariupol, Sandera Ratusan Pasien dan Staf

Operasi ofensif

BSI tidak menuduh adanya masalah saat ini dengan produk Kaspersky. Tetapi badan itu mengatakan konflik di Ukraina dan ancaman Rusia terhadap Uni Eropa, NATO dan Jerman membawa serta risiko serangan cyber.

"Produsen IT Rusia dapat melakukan operasi ofensif, dipaksa melawan kehendaknya untuk menyerang sistem target. Mereka juga bisa dimata-matai sebagai korban operasi siber tanpa sepengetahuannya atau sebagai alat untuk menyerang pelanggannya sendiri," menurut peringatan itu.

BSI merekomendasikan produk anti-virus Kaspersky diganti dengan alternatif - tetapi hati-hati, untuk menghindari lemahnya pertahanan.

Pada 2017, Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang yang melarang penggunaan perangkat lunak Kaspersky di dalam pemerintahan AS

Pada tahun yang sama, Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris mengumumkan akan menulis surat ke semua departemen pemerintah, memperingatkan agar tidak menggunakan produk Kaspersky untuk sistem yang terkait dengan keamanan nasional.

Baca juga: Terus Kehilangan Personel, Militer Rusia Panggil Bala Bantuan dari Seluruh Penjuru Negeri

Menyelesaikan konflik

Menyusul peringatan BSI, juru bicara klub sepak bola Eintracht Frankfurt Axel Hellmann mengatakan kepada Bloomberg: "Kami telah memberi tahu manajemen Kaspersky bahwa kami mengakhiri perjanjian sponsor (kami) yang berlaku segera.

"Kami sangat menyayangkan perkembangan ini."

Kaspersky mengatakan akan meminta klarifikasi dari BSI atas keputusannya, yang "tidak didasarkan pada penilaian teknis produk Kaspersky", dan bagaimana mengatasi kekhawatirannya.

Sebagai perusahaan keamanan siber global swasta, ia "tidak memiliki hubungan apa pun dengan Rusia atau pemerintah lain mana pun".

Infrastruktur pemrosesan data Kaspersky telah dipindahkan ke Swiss pada 2018

Pihak Kaspersky mengeklaim "keamanan dan integritas layanan data dan praktik rekayasa kami telah dikonfirmasi oleh penilaian pihak ketiga yang independen".

"Kami percaya bahwa dialog damai adalah satu-satunya instrumen yang mungkin untuk menyelesaikan konflik," katanya. "Perang tidak baik untuk siapa pun.

Baca juga: Jika Perang Berlarut-larut, 90 Persen Orang Ukraina Akan Miskin

Pernyataan serupa disuarakan oleh pendiri Eugene Kaspersky dua minggu lalu yang menarik kritik keras.

Dalau kicauan di Twitter Eugene mengarakan : “Kami menyambut baik dimulainya negosiasi untuk menyelesaikan situasi saat ini di Ukraina dan berharap mereka akan mengarah pada penghentian permusuhan dan kompromi. Kami percaya bahwa dialog damai adalah satu-satunya instrumen yang mungkin untuk menyelesaikan konflik. Perang tidak baik untuk siapa pun.”

Tanggapan itu memicu tanggapan keras salah satunya dari Rik Ferguson petinggi perusahaan keamanan siber saingannya, TrendMicro, di Twitter: "Lebih baik tetap diam daripada menyebut invasi sebagai 'situasi' yang membutuhkan 'kompromi'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Serang Sekolah di Gaza, 37 Tewas, Diklaim Tempat Hamas Berada

Israel Serang Sekolah di Gaza, 37 Tewas, Diklaim Tempat Hamas Berada

Global
Tingkat Kelahiran di Jepang Capai Titik Kritis di Rekor Terendah

Tingkat Kelahiran di Jepang Capai Titik Kritis di Rekor Terendah

Global
Mantan Insinyur Meta Gugat Perusahaan Karena Bias Tangani Konten Gaza

Mantan Insinyur Meta Gugat Perusahaan Karena Bias Tangani Konten Gaza

Global
Alasan Kenapa Kucing Oranye Jantan Berjiwa Petualang, Ini Kata Pakar Inggris

Alasan Kenapa Kucing Oranye Jantan Berjiwa Petualang, Ini Kata Pakar Inggris

Global
Miliarder Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Miliarder Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Global
Putin Ancam Persenjatai Negara-negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Putin Ancam Persenjatai Negara-negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Global
Unicef Temukan 90 Persen Anak-anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Unicef Temukan 90 Persen Anak-anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Global
Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Global
Putin Tolak Ungkap Jumlah Tentara Rusia yang Tewas, Klaim Ukraina 5 Kali Lebih Banyak

Putin Tolak Ungkap Jumlah Tentara Rusia yang Tewas, Klaim Ukraina 5 Kali Lebih Banyak

Global
Pasien Flu Burung Meninggal di Meksiko, Sumber Virus Belum Diketahui

Pasien Flu Burung Meninggal di Meksiko, Sumber Virus Belum Diketahui

Global
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Internasional
Putin: Rusia Tak Ingin Dirikan Kekaisaran dan Tidak Akan Serang NATO

Putin: Rusia Tak Ingin Dirikan Kekaisaran dan Tidak Akan Serang NATO

Global
AS Sengaja Tak Minta Persetujuan Israel soal Proposal Gencatan Senjata dengan Hamas

AS Sengaja Tak Minta Persetujuan Israel soal Proposal Gencatan Senjata dengan Hamas

Global
[POPULER GLOBAL] Slovenia Akui Palestina | Israel Beli F-35

[POPULER GLOBAL] Slovenia Akui Palestina | Israel Beli F-35

Global
 Indonesian Day: RI Dukung Penuh Pelajar New South Wales Perdalam Bahasa Indonesia

Indonesian Day: RI Dukung Penuh Pelajar New South Wales Perdalam Bahasa Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com