Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Semakin Batasi Media Independen, Televisi Negara Kian Giring Opini

Kompas.com - 10/03/2022, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia telah bergerak untuk membatasi media independen setelah invasinya ke Ukraina.

Hal ini memungkinkan televisi negara mendominasi gelombang udara dengan penyiaran yang tanpa henti mempromosikan keberhasilan Rusia dan dengan hati-hati mengikuti garis pemerintah.

Dilansir AFP, bahkan dalam iklim yang terbatas di bawah Presiden Vladimir Putin, Rusia sebelum invasi masih memiliki lanskap yang relatif beragam di televisi, surat kabar, dan online.

Baca juga: Peringatan AS: Rusia Bisa Pakai Senjata Biologis di Ukraina

Tapi aturan baru nan kejam yang diperintahkan setelah operasi diluncurkan, membuat tindakan militer tak boleh disebut "invasi".

Hal ini bisa dianggap ilegal dan disebut menyebarkan berita "palsu". Suasana pun perlahan berubah.

Dua pilar media independen Rusia selama beberapa tahun terakhir, radio Echo of Moscow (Ekho Moskvy) dan saluran TV Rain (Dozhd), telah menghentikan siaran.

Akses juga telah diblokir ke situs berita online pro-oposisi dan jaringan media sosial utama.

Baca juga: Rusia Ajak AS Kembali ke “Kondisi Damai” Seperti pada Masa Perang Dingin

"Perubahan tersebut tidak memberikan ruang untuk kebebasan berbicara dan berpendapat tentang perang," kata Komisaris Dewan Eropa untuk Hak Asasi Manusia, Dunja Mijatovic.

Jeanne Cavelier, kepala Eropa Timur untuk kelompok kebebasan pers Reporters Without Borders (RSF), mengatakan perang informasi sedang "berjalan lancar" di Rusia.

"Presiden Vladimir Putin perlu menempatkan semua media pada pijakan pertempuran untuk membenarkan invasi Ukraina ke warga Rusia dengan menyembunyikan korban perang," tambahnya.

Hal ini membuat siaran berita televisi pemerintah Rusia yang apik tapi agresif mendominasi gelombang udara dan memberikan setiap kesempatan untuk membentuk opini publik.

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hantam Rumah Sakit Bersalin Ukraina, 17 Terluka

Acara berita utama Channel One Vremya (Time), acara malam sejak era Soviet, dibuka setiap malam dengan memuji eksploitasi individu tentara Rusia yang telah menunjukkan "kepahlawanan dan keberanian" dalam pertempuran.

Moskwa mengatakan 498 tentara tewas tetapi Ukraina dan sumber-sumber Barat mengklaim jumlah itu jauh lebih tinggi.

Kemarahan Barat dikecam sebagai "histeria" dan "agresi" Ukraina dilakukan oleh "neo-Nazi".

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-14 Serangan Rusia ke Ukraina, Sanksi Baru ke Rusia, Listrik Chernobyl Terputus, 1.335 Korban Sipil

Dengan dilarangnya kata "invasi", istilah "operasi militer khusus di Ukraina" terus digunakan oleh presenter dan reporter untuk menggiring opini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com