Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Z Jadi Simbol Pro-perang di Rusia, Apa Artinya?

Kompas.com - 09/03/2022, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Pesawat-pesawat perang Rusia terbang terlalu cepat untuk dapat melihat tanda putih ini, kata Letkol Tyson Wetzel dari Angkatan Udara AS - seorang anggota senior dalam lembaga pemikir The Atlantic Council. Namun dalam sebuah wawancara dengan situs Task and Purpose, dia sepakat bila simbol 'Z' adalah "langkah de-konflik untuk mencegah salah tembak sesama pasukan Rusia" - tembakan nyasar dari helikopter serang atau artileri Rusia.

Tersebarnya simbol 'Z' di Rusia sekarang bukan hanya karena keviralan spontan di media sosial - kata Aglaya Snetkov dari UCL.

"Tetapi juga didorong oleh rezim."

Baca juga: Pertahanan Udara Ukraina Cukup Ampuh Lawan Jet-jet Tempur Modern Rusia

Seorang politisi Rusia, Maria Butina, membagikan sebuah video cara menulis lambang 'Z' di jas kerja - dia menjelaskan - "jadi Anda bisa pergi kerja dan menunjukkannya kepada semua orang tanpa harus berseru dengan kata-kata."

Namun Snetkov berkata simbol ini tidak seharusnya dilihat sebagai lambang fasisme. "Ada banyak meme di internet yang mengubah 'Z' menjadi swastika, namun itu dilakukan oleh orang-orang yang ingin memojokkan rezim."

Dan ada simbol-simbol lain yang juga mulai bermunculan.

Huruf 'V', misalnya - yang juga tidak ada dalam alfabet Sirilik - muncul di dalam unggahan akun Instagram resmi Kementerian Pertahanan Rusia, bersama dengan gambar-gambar simbol 'Z'.

Di bawah gambar itu, tertulis "Za PatsanoV" yang dapat dibaca dengan beberapa cara, salah satunya yang berarti untuk para pemuda. Namun orang juga bisa membacanya "Sila V pravde", yang dalam bahasa Indonesia berarti "kekuatan dalam kebenaran".

Satu teori mengatakan dua huruf latin itu mungkin singkatan dari "vostok", yang berarti timur, dan "zapad", yang berarti barat. Tapi di media sosial banyak yang mengatakan bahwa militer Ukraina meyakini 'Z' mengacu pada "Kekuatan Timur" Rusia - dan 'V' sebagai simbol untuk "Infanteri Angkatan Laut".

Baca juga: Rusia Dianggap Remehkan Perlawanan Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Taktik Perang Hamas dengan Sedikit Pasukkan untuk Lawan Israel

Ini Taktik Perang Hamas dengan Sedikit Pasukkan untuk Lawan Israel

Global
Pertandingan Sepak Bola Terlama di Dunia, Durasi 26 Jam dengan 825 Gol

Pertandingan Sepak Bola Terlama di Dunia, Durasi 26 Jam dengan 825 Gol

Global
Terkait Kasus Gaza, Spanyol Gabung Afrika Selatan di Pengadilan Tinggi PBB

Terkait Kasus Gaza, Spanyol Gabung Afrika Selatan di Pengadilan Tinggi PBB

Global
Jarang Terjadi, Pria Ini Pecahkan Tulang Paling Keras di Tubuh Manusia Hanya Gara-gara Batuk

Jarang Terjadi, Pria Ini Pecahkan Tulang Paling Keras di Tubuh Manusia Hanya Gara-gara Batuk

Global
100 Orang Tewas dalam Serangan Sebuah Desa di Sudan

100 Orang Tewas dalam Serangan Sebuah Desa di Sudan

Global
Produksi Narkoba Myanmar Meningkat Selama Perang Saudara

Produksi Narkoba Myanmar Meningkat Selama Perang Saudara

Internasional
Tambang Tanah Jarang di Myanmar Longsor, 5 Orang Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Tambang Tanah Jarang di Myanmar Longsor, 5 Orang Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Global
Israel Serang Sekolah di Gaza, 37 Tewas, Diklaim Tempat Hamas Berada

Israel Serang Sekolah di Gaza, 37 Tewas, Diklaim Tempat Hamas Berada

Global
Tingkat Kelahiran di Jepang Capai Titik Kritis di Rekor Terendah

Tingkat Kelahiran di Jepang Capai Titik Kritis di Rekor Terendah

Global
Mantan Insinyur Meta Gugat Perusahaan karena Bias Tangani Konten Gaza

Mantan Insinyur Meta Gugat Perusahaan karena Bias Tangani Konten Gaza

Global
Alasan Kenapa Kucing Oranye Jantan Berjiwa Petualang, Ini Kata Pakar Inggris

Alasan Kenapa Kucing Oranye Jantan Berjiwa Petualang, Ini Kata Pakar Inggris

Global
Miliarder Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Miliarder Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Global
Putin Ancam Persenjatai Negara-negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Putin Ancam Persenjatai Negara-negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Global
Unicef Temukan 90 Persen Anak-anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Unicef Temukan 90 Persen Anak-anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Global
Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com