Pesawat-pesawat perang Rusia terbang terlalu cepat untuk dapat melihat tanda putih ini, kata Letkol Tyson Wetzel dari Angkatan Udara AS - seorang anggota senior dalam lembaga pemikir The Atlantic Council. Namun dalam sebuah wawancara dengan situs Task and Purpose, dia sepakat bila simbol 'Z' adalah "langkah de-konflik untuk mencegah salah tembak sesama pasukan Rusia" - tembakan nyasar dari helikopter serang atau artileri Rusia.
Tersebarnya simbol 'Z' di Rusia sekarang bukan hanya karena keviralan spontan di media sosial - kata Aglaya Snetkov dari UCL.
"Tetapi juga didorong oleh rezim."
Baca juga: Pertahanan Udara Ukraina Cukup Ampuh Lawan Jet-jet Tempur Modern Rusia
Seorang politisi Rusia, Maria Butina, membagikan sebuah video cara menulis lambang 'Z' di jas kerja - dia menjelaskan - "jadi Anda bisa pergi kerja dan menunjukkannya kepada semua orang tanpa harus berseru dengan kata-kata."
Namun Snetkov berkata simbol ini tidak seharusnya dilihat sebagai lambang fasisme. "Ada banyak meme di internet yang mengubah 'Z' menjadi swastika, namun itu dilakukan oleh orang-orang yang ingin memojokkan rezim."
Dan ada simbol-simbol lain yang juga mulai bermunculan.
Huruf 'V', misalnya - yang juga tidak ada dalam alfabet Sirilik - muncul di dalam unggahan akun Instagram resmi Kementerian Pertahanan Rusia, bersama dengan gambar-gambar simbol 'Z'.
Di bawah gambar itu, tertulis "Za PatsanoV" yang dapat dibaca dengan beberapa cara, salah satunya yang berarti untuk para pemuda. Namun orang juga bisa membacanya "Sila V pravde", yang dalam bahasa Indonesia berarti "kekuatan dalam kebenaran".
Satu teori mengatakan dua huruf latin itu mungkin singkatan dari "vostok", yang berarti timur, dan "zapad", yang berarti barat. Tapi di media sosial banyak yang mengatakan bahwa militer Ukraina meyakini 'Z' mengacu pada "Kekuatan Timur" Rusia - dan 'V' sebagai simbol untuk "Infanteri Angkatan Laut".
Baca juga: Rusia Dianggap Remehkan Perlawanan Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.