Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Konflik Ukraina Memicu Kekhawatiran Rantai Pasokan Logistik Dunia?

Kompas.com - 05/03/2022, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Pada pameran logistik di London minggu ini, invasi Rusia ke Ukraina lebih mendominasi diskusi dibanding minat pada perangkat pelacakan paket terbaru atau bagaimana memulai sektor logistik setelah pandemi virus corona.

Pertempuran yang terjadi sepekan lebih telah memaksa banyak perusahaan menangguhkan operasi di luar Ukraina serta Rusia karena pemerintah dunia mulai memberlakukan sanksi keuangan yang keras.

Saat ini, ada kekhawatiran konflik dapat menyebabkan lebih banyak gangguan pada sektor logistik. Menghambat pemulihan dari pandemi yang menghancurkan rantai pasokan dunia.

Baca juga: Rusia Terancam Dikeluarkan dari Dewan Eropa Setelah Serang Ukraina

Dilansir AFP, lembaga pemeringkat Moody's menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai "risiko terbesar" yang dihadapi rantai pasokan sejak pandem.

Pada Selasa (1/3/2022), tiga pemilik kapal terbesar di dunia, MSC, Maersk dan CMA CGM, mengumumkan mereka menghentikan layanan mereka ke pelabuhan Rusia, dari Saint Petersburg di Baltik hingga Vladivostok di Pasifik.

Perusahaan tidak hanya harus mencari rute baru dengan tergesa-gesa, tetapi harga pengiriman segera meningkat karena perjalanan yang lebih lama, menyebabkan lebih banyak rasa sakit pada saat inflasi sudah setinggi langit.

Menghentikan transportasi ke pelabuhan Rusia mempengaruhi pengiriman udara dan kereta api melintasi negara itu.

"Ini membuat tarif lebih mahal karena harga minyak naik sebagai akibat dari perang," kata juru bicara Freightos, pasar pengiriman internasional online.

Baca juga: Setelah 9 Hari Diserang Rusia, Ukraina Masih Punya Mayoritas Pesawat Militernya

Harga minyak telah meroket sejak invasi karena minyak mentah Brent North Sea naik menjadi 120 dollar AS per barel. Harga gas juga mencapai rekor tertinggi.

Kekhawatiran rantai pasokan telah mencengkeram pasar, sementara logam industri juga melonjak, dengan aluminium mencapai level tertinggi baru sepanjang masa pada Jumat (4/3/2022).

Dave Howorth, direktur eksekutif di Scala, sebuah konsultan rantai pasokan, mengatakan krisis rantai pasokan akan "khusus pada produk tertentu", bukan produk umum seperti saat pandemi.

Di atas harga energi dan komoditas, semikonduktor yang sudah mengalami kelangkaan global, juga diperkirakan akan mengalami kenaikan harga.

Ukraina bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen neon kelas semikonduktor yang dikirim ke AS.

Baca juga: AMD dan Intel Kompak Berhenti Jual Prosesor ke Rusia

Mike Hawes, kepala badan industri Inggris Society of Motor Manufacturers and Traders, mengatakan Rusia dan Ukraina memproduksi bahan baku utama seperti aluminium dan neon yang digunakan dalam manufaktur semikonduktor, dan merupakan bagian dari pasokan otomotif Eropa.

Howorth memperingatkan bahwa komoditas pertanian juga terpukul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com