Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi Rusia dari Uni Eropa Makin Berat, Cakup Media hingga Wilayah Udara

Kompas.com - 28/02/2022, 12:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa pada Minggu (27/2/2022) mengumumkan penerapan sanksi baru terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Mereka menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia, dan melarang penyiaran media pemerintah Rusia di blok tersebut.

Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen yang mengumumkan sanksi untuk Rusia juga mengatakan, Uni Eropa mengambil langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam mendanai senjata ke Ukraina dan memukul sekutu Rusia, Belarus, dengan sanksi karena memfasilitasi invasi.

Baca juga: Daftar Sanksi Rusia akibat Invasi ke Ukraina

Langkah-langkah itu muncul di atas sanksi yang diumumkan von der Leyen sehari sebelumnya yang akan segera diterapkan, yaitu:

  • Memotong beberapa bank Rusia dari jaringan pesan antar bank SWIFT
  • Melarang semua transaksi dengan bank sentral Rusia
  • Menambahkan pembatasan pada oligarki Rusia

Uni Eropa juga memberikan sanksi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Bersama-sama, langkah-langkah tersebut menambah sikap terberat yang diambil Uni Eropa terhadap suatu negara, mencerminkan kemarahan blok tersebut atas invasi Rusia ke Ukraina yang diluncurkan pada Kamis (24/2/2022).

“Saat perang di Ukraina berkecamuk, dan warga Ukraina berjuang dengan berani untuk negara mereka, Uni Eropa sekali lagi meningkatkan dukungannya untuk Ukraina dan sanksi terhadap agresor--Rusia-nya Putin,” kata von der Leyen dalam pidato yang dikutip AFP.

Larangan wilayah udara akan melarang penerbangan ke atau di atas Uni Eropa oleh setiap pesawat Rusia termasuk jet pribadi oligarki, katanya.

Sanksi Rusia itu mengonsolidasikan apa yang sudah de facto sebagian besar di tempat. Banyak dari 27 negara Uni Eropa secara individual mengumumkan penutupan wilayah udara untuk penerbangan Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Keempat Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Siaga Tinggi, 352 Warga Sipil Tewas

Sanksi untuk media Rusia

Sanksi Rusia juga mencakup media Pemerintah Rusia yang menargetkan Russia Today (RT), Sputnik, dan anak-anak perusahaan mereka.

Von der Leyen mengatakan, mereka "tidak akan lagi dapat menyebarkan kebohongan untuk membenarkan perang Putin dan menabur perpecahan di Uni kita".

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell di sisi von der Leyen mengatakan, tindakan itu melibatkan pelarangan Russia Today dan Sputnik dari penyiaran di Uni Eropa.

Sputnik menanggapi sanksi Rusia ini dengan pernyataan sinis, "Kami menyarankan Komisi Eropa untuk tidak berhenti di tengah jalan dan melarang total internet."

Kemudian anak perusahaan RT di Perancis men-twit bahwa larangan itu bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan berekspresi, dan berkata mereka adalah korban penyensoran.

Baca juga: Rusia Kerahkan Pasukan Besar-besaran Menuju Kiev, Panjang Konvoi Capai 5 Kilometer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com