Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Peringatkan Munculnya Pemimpin Baru ISIS, Akan Ancam Negara Barat hingga AS

Kompas.com - 05/02/2022, 17:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon memperingatkan pemimpin baru ISIS akan maju dan bahkan bisa melancarkan serangan ke Amerika Serikat (AS), setelah pemimpin kelompok teroris Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi meledakkan diri dan keluarganya.

Sekretaris pers Pentagon John Kirby juga mengeklaim Pentagon berharap menangkap Al-Quraishi, yang juga dikenal sebagai Abdullah Qardash, hidup-hidup untuk menginterogasinya.

Baca juga: Begini Cara AS Temukan Rumah Pemimpin ISIS dan Strategi Serangan Pasukan Khusus

Tetapi rincian baru dari AS menunjukkan pemimpin ISIS itu memasang kabel di seluruh lantai tiga rumahnya, sehingga dia bisa meledakkan dirinya sendiri dan keluarganya segera, jika dia ditemukan oleh pasukan Barat.

"Kami akan berasumsi bahwa mereka (ISIS) akan mencoba menggantikannya," kata Kirby seperti dilansir Daily Mail pada Jumat (4/2/2022).

Al-Quraishi tidak memiliki penerus yang diketahui.

“Ini adalah organisasi yang ingin menyusun kembali (kekuatan). Mereka ingin tumbuh, mereka ingin kembali ke masa kejayaan yang mereka miliki di tahun 2014.”

“Mereka tentu telah mengindikasikan niat terus menyerang Barat, bahkan tanah air kita (AS). Jadi ini kelompok yang kita awasi dan kita asumsikan akan ada pemimpin lain yang maju mencoba memimpin kelompok ini,” lanjutnya.

Saat pasukan AS menyerbu, pimpinan ISIS meledakkan rompi bunuh diri, dan meledakkan bahan peledak di seluruh lantai rumahnya. Bom itu menewaskan Al-Quraishi, istri dan dua anaknya.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Pemimpin ISIS Ledakkan Diri | WHO Minta Jangan Buru-buru Cabut Pembatasan

Pasukan AS meninggalkan tubuhnya di tempat kejadian, tidak seperti serangan 2011 ketika membunuh pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden.

“Dalam tindakan terakhir dari pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di gedung itu, dia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri—bukan hanya rompinya, tetapi juga untuk meledakkan lantai tiga (rumah) itu—daripada diadili karena kejahatan yang dia lakukan," kata Presiden Biden setelah serangan pagi hari.

Responden pertama mengatakan kepada AP bahwa 13 orang telah tewas, termasuk enam anak-anak dan empat wanita.

Gambar dari video yang disediakan oleh, dan sebagian disunting untuk menyembunyikan informasi militer sensitif, oleh Departemen Pertahanan pada 3 Februari 2022, menunjukkan kompleks sebelum serangan di mana Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, pemimpin ISIS , meninggal di provinsi barat laut Idlib SuriahDOD via AP PHOTO Gambar dari video yang disediakan oleh, dan sebagian disunting untuk menyembunyikan informasi militer sensitif, oleh Departemen Pertahanan pada 3 Februari 2022, menunjukkan kompleks sebelum serangan di mana Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, pemimpin ISIS , meninggal di provinsi barat laut Idlib Suriah

Pasukan AS dapat melakukan tes DNA untuk mengonfirmasi identitas Al-Quraishi, dan seorang pejabat Gedung Putih mengaku 'mengambil banyak informasi' yang dapat 'mengarah ke petunjuk lain.'

Biden mengatakan AS memilih serangan di lapangan yang lebih berisiko daripada serangan udara untuk meminimalkan korban sipil.

"Kami tahu bahwa Al-Quraishi dan yang lainnya di kompleksnya secara langsung menyebabkan kematian wanita dan anak-anak tadi malam," katanya.

“Tetapi, mengingat kerumitan misi ini, kami akan melihat kemungkinan tindakan kami juga mengakibatkan kerugian bagi orang-orang yang tidak bersalah.”

Baca juga: Komentari Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri, Biden: Pengecut yang Putus Asa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com